Selasa, 08 Desember 2009

Seputar Isu Kiamat Tahun 2012


Telah kita ketahui bersama, bahwa jagad raya yang sangat luas dan sepertinya tiada bertepi ini, telah ditebari oleh materi – materi yang tak terhingga jumlahnya dan sangat bervariasi baik dalam ukuranya, wujud, fungsi dan lain sebagainya. Variasi tersebut selengkapnya bisa kita ketahui, bila kita mengamati keberadaan materi yang biasa kita sebut dengan istilah benda langit, seperti galaksi, bintang, planet, satelit, asteroid, meteorid, nebula dan lain sebagainya
  
Diantara materi – materi tersebut di atas, terdapat materi yang sebenarnya merupakan materi dasar yang berperan penting dalam penyusunan seluruh benda langit yang masih ada hingga sekarang. Meskipun telah mengalami penurunan suhu yang ekstrim hingga jutaan Kelvin, namun materi dasar tersebut masih bisa kita temukan hingga kini. Materi dasar tersebut dalam ilmu astronomi disebut dengan nebula .
Nebula atau dalam bahasa Indonsia berarti kabut, adalah bagian benda langit yang berujud gas dan merupakan materi yang menyebar di seluruh galaksi Milkway. Penyebaran yang merata ini, disebabkan karena gravitasi antar molekulnya yang sangat rendah.
 
Kondisi semacam ini, memang bisa terjadi karena hampir sebagian besar nebula. Nebula tersusun dari materi yang berwujud gas. Selengkapnya materi penyusun nebula, adalah debu kosmis, sebagaian kecil gas Hidrogen, gas Helium dan plasma sebagai akibat dari radiasi ultraviolet gas hidrogen yang terionisasi dan lain sebagainya.
 
Nebula ini biasanya banyak tersebar di sekitar suatu bintang. Nebula diffusi memiliki sifat bisa memantulkan cahaya dan hampir semua nebula yang ada di jagad raya ini , adalah jenis Nebula Diffusi.
Karena masih terbatasnya tehnologi yang kita miliki, maka sebagian besar kandungan penyusun suatu nebula belum dapat kita ketahu secara cermat. Seperti kita ketahui bahwa nebula tersebar di galaksi yang ada di jagad raya. Padahal untuk mengarungi jagad raya diperlukan waktu hampir beribu-ribu tahun cahaya.
Bayangkan saja untuk menuju Galaksi Andromedia, kita harus menempuh jarak 2,5 juta tahun cahaya. Sedangkan kecepatan cahaya baik di media udara maupun tanpa media, adalah sebesar 300.000 km / detik, atau 300 kali pulau jawa per detik.

Berdasarkan kemampuan meneruskan berkas cahaya, maka nebula dibagi menjadi Nebula Emisi dan Nebula Refleksi

Nebula Emisi adalah nebula yang mengandung banyak gas Hidrogen yang terionisasi. Hasil dari ionisasi gas ini akan menghasilkan emisi gelombang cahaya yang memenuhi panjang gelombang pada Garis Spectrum tepatnya di deretan garis spectrum Hidrogen (H II region ) pada garis spectrum cahaya. Notasi H II dalam ilmu astronomi digunakan untuk melambangkan Hidrogen yang terionisasi.
     
Berlawanan dengan Nebula Emisi, Nebula Refleksi tidak mengandung materi yang tembus pandang. Hal ini disebabkan karena materi nebula tersebut tidak mampu memantulkan cahaya dari bintang. Walaupun sebagian besar nebula ini menempati daerah yang dekat dengan bintang atau di dekat nebula emisi.
Oleh karena itu Nebula Refleksi selalu berwarna gelap.
• Asal Mula Nebula
Nebula yang sekarang tersebar di jagad raya sebenarnya adalah nebula yang berasal dari nebula sebagai materi dasar milyaran tahun yang lalu yang mengalami pendinginan suhu jutaan derajat Kelvin dan mengalami penyusutan karena gaya gravitasi sesama materi nebula tersebut.


Setelah terbentuknya bintang, maka nebula yang ada disekeliling Bintang Bajang atau bintang yang baru terbentuk ( matahari ) akan terpelanting menjauh dari matahari sebagai pusat tata surya. Sebagai suatu percikan – percikan pijar, yang selama milyaran tahun kemudian membentuk planet, satelit, asteroid dan nebula itu sendiri.
• Cara Pembentukan Nebula
Berdasarkan cara pembentukannya, nebula dapat dikategorikan menjadi Planetary Nebula ( P N ) , Protoplanetary Nebula ( PPN )
dan Supernova Remnant

• Planetary Nebula (P N )
Semua nebula yang tergolong PN adalah adalah nebula berjenis emisi, Hal ini disebabkan nebula ini selalu mengemisi sinar ultraviolet, sebagai akibat peristiwa ionisasi gas yang terkandung di dalamnya. Nebula ini berasal dari materi dasar yang terlempar keluar pada saat berakhirnya masa terang bintang (matinya bintang ).
 
Beberapa saat sebelum fase akhir terang sebuah bintang berakhir, yang ditandai dengan warna merah pada permukaan bintang itu. Tidak beberapa lama kemudian bintang tersebut akan meledak dan berakhirlah masa terang bintang itu. Fenomena tersebut dikenal dengan istilah supernova.
  
Karena ledakan yang dasyat, maka hilanglah bintang tersebut. Sehingga kini hanya tinggal unsur – unsur logam, terutama zat besi dan Carbon, Hidrogen dan lainnya bertebaran di ruang angkasa membentuk suatu nebula yang dikategorikan sebagai Planetary Nebula ( P N ).
  
Supernova diawali dengan terbentuknya fase bintang yang telah kehabisan unsur Hidrogen untuk fusi nuklirnya karena telah berubah menjadi unsur Helium. Akibat Helium mengumpul pada inti bintang membawa akibat timbulnya gaya tekanan yang mendesak lapisan luar bintang tersebut.
Padahal gaya tekan permukaan matahari menjadi berkurang, akibat berkurangnya tekanan yang dihasilkan reaksi nuklir. Bila kondisi ini terjadi, maka mataharipun kembali menyusut, dan mengalami instabilitas pada permukaannya, sehingga akan mengakibatkan ledakan yang kuat.

Planetary Nebula adalah benda langit yang ditemukan pada abad ke – 18. Kala itu teleskop yang digunakan para ahli astronomi masih menggunakan lensa yang tergolong kecil. Sehingga tampakan nebula ini diperkirakan sebagai tampakan sebuah planet yang besar. Namun demikian berdasarkan penelitian belakangan ini, diketahui bahwa Planetary Nebula memiliki peranan yang penting, karena mengandung banyak unsur logam berat dan senyawa prnyusun inti sel ( Carbon, Nitrogen, Calsium, Hidrogen Dan Oksigen ).

• Protoplanetary Nebula
 
Nebula ini adalah salah satu benda langit yang berumur pendek, sesuai dengan bintang yang dibentuknya, yang memiliki masa evolusi yang singkat. Protoplanetary Nebula adalah jenis Nebula Refleksi, yang mampu meradiasikan infra merah dan atau ultraviolet dengan kadar yang kuat.
 
Masa aktifnya sebuah Protoplanetary Nebula ( PPN ) berlangsung apabila bintang yang dilingkungi memiliki suhu permukaan berkisar 30.000 K Suhu ini cukup untuk mengionisasi materi kimia yang dikandung sebuah Protoplanetary Nebula, sebagai debu yang dilontarkan bintang tersebut. Fenomena ini tentunya akan menyebabkan nebula ini akan meradiasikan baik infra merah dan atau ultraviolet.

Apabila sebagian nebula tersebut memiliki kemampuan untuk mengemisi materi yang dikandungnya, maka berubahlah menjadi Planetary Nebula ( PN ). Perubahan nebula ini akan memakan waktu paling tidak 10.000 tahun. Sehingga massa jenis materi yasng dikandung PPN memenuhi syarat sebagai materi Planetary Nebula, yaitu berkisar 100 gr/cm 3 . Apa bila materi tersebut belum mencapai massa jenis Planetary Nebula, maka nebula tersebut akan menjadi Nebula diam ( lazy nebulae )
• Supernova Remnant ( S N R )
 
S N R adalahy struktur benda langit yang dihasilkan karena supernova yang dialami bintang yang menghasilkan ledakan yang besar sekali. Sehingga dengan demikian nebula ini mengandung materi-materi yang tersebar di jagad raya... Karena ledakann yang kuat tersebut, menyebabkan badai kosmis sepanjang jalur ledakan,
 
Kecepatan dari badai SNR mampu mencapai 0 , 1 % kecepatan cahaya atau sekiotarr 3.000 km / s . Materi nebula ini bersama – sama gas angkasa raya mempu membuat materi yang mencapai suhu 10 ..000 K akan membuat plasma. Yang kaya dengan gas yang teriionisasi.
Dewasa ini telah diketahui bahwa SNR ternyata sumber utama sinar kosmis ruang angkasa. Yang sebagian besar beruapa sinar - X . Dan jika sinar kosmis ini baru mencapai kecepatan 10 % dari kecepatan cahaya , maka sinar kosmis ini akan hilang atau idak terdapat pengaruh nyata setelah mencapai Galaksi Milk – Way.
&fc1=000000&IS2=1&lt1=_blank&m=amazon&lc1=0000FF&bc1=000000&bg1=FFFFFF&f=ifr" style="height: 245px; padding-right: 10px; padding-top: 5px; width: 131px;">
S N R Crab- Nebula. Sumber www. wvu .edu