Sabtu, 19 Februari 2011

Misi Negara Eropa Pada Penelitian BUMI


Jonathan Amos koresponden BBC News, 19 Pebruari 2011 melaporkan, bahwa Negara Negara Eropa telah menekan pembiayaan misi penelitian ruang angkasa dengan tenaga laser guna keperluan kesejahteraan bumi (Earthcare space laser mission ) sebesar 30 %

Penelitian angkasa tersebut menggunakan satelit yang bertugas mempelajari peranan awan dan partikel atmosfer yang menyebabkan Global Clymate Changing.

Tetapi mereka menemukan aspek kontradiktif setelah meneka menemukan kesulitan dalam mendesign sistim “ lidar instrument” pesawat ruang angkasa tersebut. Istilah “lidar instrument” digunakan untuk aspek biaya total pelaksanaan misi ini, yang untuk anggaran tahun ini membengkak hingga 590 miliar euros (£500m). Sedangkan Lidar itu sendiri adalah besarnya radiasi ultraviolet yang diterima atmosfer.


Namun demikian negara anggota European Space Agency merasa berkepentingan dengan penelitian bumi yang membutuhkan data data yang akurat. Oleh karena itu delegasi dari 18 negara yang tergabung di dalamnya menerima tujuan misi ini.

Mereka juga telah menerima pesan moral dari komunitas ilmuwan yang menilai misi kesejahteraan bumi ini sebagai langkah penuh keteladanan.

Dr Volker Liebig menuturkan bahwa biro program penelitian tersebut telah menerima saran dari pihak pihak yang independen tentang misi penelitian ini. Dengan demikian misi penelitian yang bernilai teknologi tinggi ini telah mendapat peluang yang bagus untuk diteruskan. Adalah hal yang tidak dapat dimengerti bila kita telah berupaya semaksimal mungkin (biaya dan peralatan) namun akan begitu saja ditelantarkan, apabila dihentikan.

Earthcare adalah salah satu program Esa yang bertujuan untuk meneliti bumi. ( Earth Explorers), salah satu dari program tersebut adalah mengembangkan satelit yang terus disempurnakan teknologinya, untuk keperluan memperoleh data guna menekan keprihatinan bersama tentang lingkungan hidup.

Selama ini telah diaktifkan tiga misi yang telah mengelilingi orbit untuk mencermati gravitasi bumi, lapisan es kutub, kesuburan tanah dan salinitas air laut. Diantara yang diteliti oleh Earthcare adalah bagaimana awan dan bahan aerosols (untuk partikel tertentu) terbentuk di atmosfer, yang menentukan iklim , cuaca dan kualitas air bumi.

Para ilmuwan mengemukakan adanya perbedaan perbedaan tentang fenomena atmosfer tersebut diatas antara wilayah satu dengan lainnya. bisa digiunakan untuk memprdiksi perubahan cuaca di masa mendatang.Perbedaan jenis awan tentu akan memberi efek tersendiri. Contoh awan yang rendah bisa mendinginkan temperature bumi dan sebaliknya awan yang tinggi akan berfungsi sebagai selimut bumi.

Pengembangan pralatan Earthcare untuk memperoleh data yang penting adalah probem yang paling pelik. Oleh karena itu kontraktor pelaksana proyek “Astrium-France”, telah menghabiskan waktu maksimal guna mendesign pelaksanaan penelitian di ruang hampa antariksa. Meski pembengkakan biaya telah melambung secara tajam sebesar 140 milliar Euros.

Atau sebaiknya misi ini ditunda hingga peluncuran pesawat ruang angkasa ini hingga tahun 2016 nanti. Berkenaan dengan pengembangan proyek ini, delegasi negate anggota telah meminta laporan pengembangan selama ini.

SATELIT YANG DILUNCURKAN EROPA



• Goce diluncurkan tahun 2009 yang memiliki misi memetakan medan gravitasi bumi.
Sedangkan Smos membawa misi mempelajari salinitas lautan dan kesuburan tanah.
• Cryosat-2 diluncurkan 2010 bertugas mengamati lapisan es kutub.
• Swarm adalah tiga buah satelit yang akan bertugas mempelajari medan magnet bumi dan
akan diluncurkan tahun depan/
• Aeolus adalah satelitit yang bertugas mengukur kecepatan angin di permukaan bumi.
• Earthcare terseleksi pada tahun 2004 membawa misi mempelajari peranan awan dan
aerosol pada perubahan iklim bumi.
• Dua misi lainnya sedang dalam tahap seleksi.



Berdasarkan data yang dikirim pesawat ini, para ahli mampu menggambarkan variasi awan dan aerosol yang ada di atmosfer. Kombinasi data dari ke tiga pesawat tersebut dapat dijadikan bahan penyusunan keluar masuknya energy di bumi.
BBC News, 19 Pebruari 2011.

Jumat, 18 Februari 2011

Blogging from iGoogle and Gmail

Blogging from iGoogle and Gmail

A u r or a


Aurora (jamak: auroras atau aurorae) adalah display cahaya alam diangkasa, khususnya di daerah kutub yang disebabkan terjadinya tumbukan antara partikel bernuatan yang menerpa bumi. Aurora biasanya dilihat di malam hari dan terjadi di Ionosfer/ Fenomena ini terjadi pada posisi 60 dan 72 garis lintang baik utara maupun selatan. Sehingga kerap terjadi di daerah Arctic dan Antartic.

Di garis lintang Utara aurora yang terjadi di sebut dengan aurora borealis (or the northern lights), nama ini diberikan setelah kejayaan Roma runtuh, Aurora, adalah berasal dari Bhasa Latin yang artinya Utara

Keempatan untuk melihat aurora borealis semakin besar bila kita mendekati Kutub Utara dan disini aurora terlihat semakin jelas dan menggantung di langit., berpendar di horizon utara dan terlihat warna hijau dan kemerah merahan. Aurora borealis semakin jelas bila posisi bumi mencapai equinoxes.

Aurora yang terbentuk di belahan langit selatan disebut dengan aurora australis ( southern lights), aurora ini memiliki kesamaan dengan belahan utara, tetapi hanya bisa terlihat di Antarctica, South America, or Australasia. Australis adalah bahasa Latin yang berarti selatan. Aurora selayan sebagian besar dapat dilihat dekat dengan kutub yang lebih lama dibawah kegelapan (tanpa sinar matahari).
• Terjadinya Aurora


Aorota dihasilkan karena emisi photon di atmosfer bawah bumi dengan ketinggian 80 km, kejadian ini karena Nitrogen terionisasi memperoleh elektron , bersamaan dengan itu oksigen dan nitrogen kembali dari lapisan aktif ke lapisan dasar. Kedua atom tersebut akhirnya menjadi terionisasi atau aktif ( excited)setelah bertumbukan dengan partikel yang terbawa badai matahari. Sehingga oksigen dan nitrogen terbawa ke bawah dan bergerak bersama mengikuti spectrum magnet bumi, energi yhang aktif akhirnya meluruh karena membentuk photon cahaya . Oleh karena itu Aurora
digolongkan ke dalam 2 jenis:

1.Emisi Oksigen, membentuk aurora hijau dan kecoklatan dan warna lainnya tergantung dari energi yang diserap.
2. Emisi Nitrogen menghasilkan aurora berwarna biru atau merah. Biru apabila atom memperoleh kembali electron setelah terinosasi. Merah apabila atom kembali dari kukit dasar kembali ke kulit aktif.
Oxygen adalah atom yang biasanya kembali ke dan memerlukan tiga perempat detik untuk mengemitasi cahaya hijau dan lebih dari 2 menit untuk mengemitasi warna merah. Tumbukan dengan atom dan molekul lainnya akan menyerap energi eksitasi dan menyebabkan tidak timbulnya emisi.
Bagian palin atasdari atmosfer tersusun dari sebagian besar persentasi oksigen, yangmiskin dengan tumbukan, oleh karena itu bagi oksigen tidak cukup mengemitasi warna merah. Tumbukan lebih sering terjadi di bagian bawah atmosfer, sehingga emisi merah tidak berlangsung.
Hal ini tentunya tergantung juga dengan ketinggian, pada ketinggian yang banyak oksigen dengan dominasi warna merah, oksigen warna hijau dan nitrogen biru.merah Ternyata warna hijau adalah warna yang paling umum. Kemudian warna pink , campuran antara hijau dan merah, kuning ( campuran merah dan hijau) dan terakhir warna biru murni.
Aurora adalah perpaduan antara badai matahari, aliran ion yang terus dilemparkan matahari. Lapisan magnet bumi terjebak dalam partikel matahari ini, sebagian besar dari merka menuju ke kutub yang merupakan bagian bumi yang terdekat.
Tumbukan dengan ion ion matahari di atmosfer yang mengandung atom dan molekul menyebabkan pembebasan energi untuk membentuk aurora. Aurora akan bertambah jelas bila aktifitas matahari meningkat, atau pada fase (coronal mass ejections) peningkatan emisi.



Secara khusus aurora nampak berkonfigurasi pada arah timur barat. Terkadang aurora tergelar melengkung,. mereka relative tidak berubah susunanya. Setiap ujung
Auora tersusun juga ujung ujung berkas sinar , tiap ujung berkas tersebut tersusun dari berkas yang parallel.
Tiap susunan sinar menggambarkan peta magnetik

Meski aurora diberi nama pertama kali oleh nenek moyang bangsa Latin yaitu Pytheas, Hiorter dan Celsius yang pada tahn1741 mengemukakan hubungan dengan magnet, atau lebih lanjut dikemukakan bahwa adanya fluktuasi magnet yang besar mampu menyebabkan timbulnya aurora. Hal ini dibuktikan belakangan bahwa arus listrik yang berinteraksi dengan aurora akan timbulk di wilayah yang terjai aurora.
Kristian Birkeland (1908) membuktikan bahwa arus listrik menalir ke arah timur-barat sepanjang lengkungan aurora atau arus listrik mengalir dari arah hari terang ke arah malam (barat). Arus listrik yang demikian disebut "auroral electrojets"
Pada Februari 2008, sebuah misi penjelajahan yang diberi nama THEMIS telah mengadakan observasi dan mengemukakan teori magnetospheric substorms. Selama mengadakan penjelajahan yang menempuh jarak 1/3 jarak bumi ke bulan telah mempublikasikan bahwa peran magnetic berlangsung selama 65 detik sebelum terjadinya aurora.


Bumi secara constant telah tenggelam dalam plasma yang ditebar matahari, yang terdiri dari gas yang bebas dari electron aktif dan juga ion positif. Kesemua plasma tersebut telah dilempar matahari ke semua arah bumi. Plasma ini diterima bumi dalam kondisi hangat, karena bagian luar matahari bertemperatur hingga jutaan Celsius.

Badai matahari yang diterima bumi berjalan dengan kecepatan 400 km/s, kepadatan materi adalah 5 ions/cm3 dengan intensitas magnetic sebesar 2–5 nT (nanoteslas; lapisan bumi pada umumnya memiliki 30,000–50,000 nT). Pada kejadian badai magnetic aliran magnetic tersebut akan bertambah dan lapisan magnet antarplanet/interplanetary magnetic field (IMF) akan bertambah kuat.
Lapisan magnet bumi (Earth's magnetosphere) yang terbentuk akan bertumbukan dengan angina matahari. Hal ini tentunya akan membentuk blockade terhadap angina matahari tersebut sepanjang lapisan magnetic bumi.yang berjarak 70.000 km hingga ketinggian 12.000 km Magneroshere bumi akan penuh dengan ion badai matahari yang terjebak tapi kemudian akan mampu melewati hingga bergerak menuju kutub.

Kamis, 17 Februari 2011

Badai Matahari Telah Menerpa Bumi

Para ahli sedunia berniat mengamati tiga lompatan/letusan energi matahari yang diramalkan mampu mencapai bumi hari Kamis dan Jum’at, 17 dan 18 Pebruari 2011. Fenomena "coronal mass ejections" diprediksi bakal membuat lapisan magnet bumi.
Gelombang partikem matahari tersebut adalah hasil lompatan 3 lompatan api matahari dan menerpa bumi selama beberapa hari, fenomena ini pernah terjadi di tahun 2006.
Api yang paling besar tersbut bisa mengacaukan listrik, komonikasi dan satelit.
Para peneliti British Geological Survey (BGS) menganalisa bahwa badai matahari tersebut akan menerpa bumi besok Kamis ( 17 Pebruari 2011). Menurut komunitas peneliti pebngaruh badai matahari ternyata tidak separah yang kita duga.
Tetapi menurut ramalan cuaca cuaca pada saat itu akan mendung, meskipun demikian tidak akan menghalangi peneliti untuk memperhatikan aororae
• Pengaruh terhadap Teknologi
The US National Oceanographic and Atmospheric Administration (Noaa) menyimpulkan bahwa tiga coronal mass ejections (CMEs) masing masing akan menerpa bumi pada tanggal 13, 14 and 15 February (GMT).
Lompatan api matahari yang tercatat pukul 0156 GMT pada tanggal 15 February adalah lompatan yang paling kuat dalam tenggang aktu 4 tahun. Hal ini sesuai dengan analisa US space agency (Nasa), yang telah lama mengamati matahari,
Lompatan api ini yang terjadi secara tiba tiba diakibatkan oleh peningkatan energi magnetic di atmosfer matahari.

Sesuai dengan analisa ilmuwan yang memprediksi adanya aktifitas geomagnetic pada Hari Kamis ini, semua media China telah melaporkan adanya gangguan radio komunikasi gelombang pendek di bagian selatan China.

Dr Thomson mengatakan bahwa infrastruktur tidak akan terpengaruh, tetapi belia menekankan bahwa api The X telah diamati dan lompatan api tersebut memiliki magnitude yang lebih rendah dari sinar matahari yang menyebabkan gangguan di Quebec, tahun 2003. Penguykuran magnitudo tersebut dilakukan oleh satelit NASA yang disebut Ace (the Advanced Composition Explorer) yang dilengkapi dengan instrument pengukuran radiasi matahari.

Para ahli telah menemukan bukti bahwa matahari mulai meningkatkan aktifitasnya setelah beberapa tahun salam keadaan tenang.
BBC News 17 Pebruari 2011.

Banjir Dalam Rumah Kaca



BBC Edisi 16 Pebruari melaporkan bahwa emisi gas penyebab Greenhouse dan menyebabkan hujan ekstrim sekarang telah menjadi fenomena yang sering terjadi. Semikian pernyataan ilmuwan ahli lingkunghan hidup. Oleh karena itu di Negara Negara eropa resiko banjir menjadi lebih besar. Seperti diketahui bahwa terdapat dua tim ilmuwan yang mempelajari gejala ini

Dengan menggunakan data yang didap[at dan monelibatkan model computer para ilmuwan terebut membuat hubungan antara emisi rumah kaca dengan peningkatan hujan ekstrim di belahan langit Utara.

Sementara tim lainnya melaporkan bahwa pemanasan global menyebabkan banjir besar di Inggris sejak tahun 2000. Informasi lainnya juga berhasil dikemukakan bahwa banjir besar di Inggris dan sekitarnya dimulai sejak tahun 1766.

Banjir besar memang sekarang melanda mana saja terbukti di Hambledon dikabarkan telah tenggelam banjir hingga 6 minggu.

Tim peneliti dari Oxford University dengan peraga computer yang deprogram untuk memonitor atmosfer yang dikondisikan tanpa mengandung gas emisi dan gas greenhouse lainnya hasil aktifitas umat manusia.

Dengan langkah seperti itu bisa diperoleh pola proyeksi curah hujan, selanjutnya model itu dikembangkan dengan menelibatkan banjir dari luapan sungai dan diakss untuk Negara Inggris. Berdasarkan analisa tersebut diperoleh gambaran bahwa permukaan sungai di Inggris naik tajam pada banjir tahun 2000.

• Pengaruh Global

Jika masyarakat dunia tidak mampu menstabilkan perubahan cuaca maka akan terjadi bencana untuk umat manusia. Sementara itu peneliti dari Kanada dan Inggris mwnyimpulkan adanya kenaikan frekuensi hujan yang ekstrim di Belahan Bumi Utara terjadi sejak 1950 dan 2000.

Selama tenggang waktu tersebut terdapat variasi curah hujan dari tahun ke tahun dan tempat ke tempat lainnya. Tidak ada yang dapat diperbuat kita kecuali menurunkan penyebab pemanasan global.

Bi Amerika Utara "In North America, dikabarkan telah terjadi gejala El Nino dengan pola yang spesifik, karena dalah satu kawasan mengalami curah hujan yang ekstrim dan di kawasan lainnya hanya sedikit curah hujan.

Namun demikian untuk decade ini para ahli telah sepakat bahwa daerah yang lebih hangat akan mengalami curah hujan yang lebih tinggi, karena penguapan air yang tinggi.. Namun demikian mulai saat ini penelitian ilmuwan telah resmi menyimpulkan hubungan antara curah hujan dan emisi gas.

Rabu, 16 Februari 2011

Peningkatan Aktifitas Matahari, sebuah "BADAI MATAHARI"


Paul Rincon Wartawan bidang iptek BBC News, 15 Pebruari 2011 melaporkan bahwa matahari telah melepas api matahari (sun flare) yang berlebihan untuk waktu 4 tahun selama ini. Fenomena ini diketahui oleh para ahli dan pengamat matahari.

Api panas yang dilepaskan itu disebut dengan “ Api X “, yang paling kuat diantara api matahari yang telah mempengaruhi temperatur bumi.

Fenomena ini sejalan dengan hasil pengamatan Pesawat Ruang Angkasa Pengamatan Matahari NASA, yang telah mencatat adanya peningkatan radiasi ultraviolet dari matahari.

Selain itu, British Geological Survey (BGS) juga telah mengemukakan sebuah peringatan adanya badai geomagnetic, disamping itu juga mereka telah melihat adanya aororae di sebelah utara Inggris.

Monster api tersebut terlihat pada 15 Pebruari pada pukul 0156 GMT. Perihal ini juga telah dicermati badan ruang angkasa Amerika Serikat, yang mengamati perubahan aktifitas di daerah “sunspot 1158”.

Api matahari yang tiba tiba meningkatkan disebabkan energi magnetic yang disimpan oleh atmosfer matahari.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pesawat ruang angkasa Soho, kita bisa mengemukakan bahwa ledakan yang dihasilkan akibat aktifitas CME ( coronal mass ejection ) atau ledakan matahari yang memuat partikel ke ruang angkasa.

Ledakan tak terduga dari matahari ini, dapat dilacak dengan teknologi modern dari bumi, yaitu melalui arus listrik, sistim komunikasi dan sinyal dari satelit.

Pada Hari Kamis BGS telah mencatat medan geomegnetik yang jarang diketahui, yang menggambarkan adanya cuaca ruang angkasa si luar batas normal. Ilmuwan BGS telah mempeljari hubungan antara aktifita matahari dengan prediksi cuaca ruang angkasa di masa depan. Pada tahun 1972 diketahui bahwa api matahari telah mematikan jalur komunikasi di Negara Bagian Illinois AS.

Pada tahun 1989 badai matahari telah mengakibatkan kegelapan yang dialami 6 juta penduduk Quebec, Kanada.

Susunan Cahaya matahari di Selatan (Aurora Borealis) telah terjadi di bagian selatan yang telah melenceng dari arah yang sebenarnya, yang biasa terjadi di Irlandia Utara. Penampakan Aurora ini terjadi lebih lama beberapa hari dari biasanya.

Aktifitas matahari ini telah menggairahkan peneliti untuk mengamati matahari setelah beberapa tahun menurun.

Selasa, 15 Februari 2011

Pesawat Pemburu Komet






Pesawat Ruang Angkasa rakitan NASA Stardust diberitakan telah berhasil mendekati Comet Tempel 1 )Batuan Komet), menurut laporan BBC News 15 Pebruari 2011.

Peristiwa ini ber;langsung Hari Selasa (GMT), yang memberikan laporan unik ilmiah pada ilmuwan , tentang perubahan bola saju sejalan dengan waktu.

Tempel 1, adalah Komet yang pernah ditempel oleh NASA pada tahuin 2005, dan pada saat itu NASA telah menembakan senjata terhadap permukaan batuan komet tersebut.
Stardust berperan juga dalam memberikan informasi tentang crater, sebuah bekas tumbukan dengan komet seluas 14 km 2, yang pernah terjadi di muka bumi ini.

Dalam perjalanan menempel komet, Stardust membuat jarak sebesar 200 km, dan berhasil mengambil gambar dengan kekuatan kamera 70 high-resolution images; dengan gambar tersebut ilmuwan mampu menganalisis dan meneliti keadaan permukaan komet. Even menarik ini terjadi pada jarak 336 juta km dari permukaan bumi. Saat itu kecepatan Stardust mencapai 10 km/ detik dan berlangsung pada pukul.0437 GMT.

" Posisi pesawat kala itu berlawanan dengan matahari karena terhalang bumi “ demikian pernyataan Manajer Proyek NASA. SelanjutnyaTim Larson, menjelaskan bahwa waktu yang diperlukan untuk mengirimkan perintah yang dikirimkan ke pesawat dan untuk melakukan konfirmasi adalah selama 40 menit. Sehingga kita tidak mampu berbuat apapun bila perintah yang dikehendaki terkensala seperti tersebut di atas. Oleh karena itu semua program harus dilangsungankan di awal, dilengkapkan pada sistim pesawat dan semua harus berjalan secara otomatis.

Semua data harus disiapkan saat pesawat masih di bumi, minimal dimasukan dalam sistim satu jam sebelum diluncurkan.

• Misi Yang Penting.

Stardust adalah pesawat ruang angkasa yang dijadikan ikon NASA sebagai “misi bonus”. Stardust diluncurkan kembali th 1999 dengan misi utama meneliti komet lainya, yangh diberi nama - Wild 2. Misi ini terlaksana pada tahun 2004 dan berhasil mengambil partikel debu dari nucleus komet dan mengirim ke bumi untuk dipelajari. Karena bahan baker dalam tangki masih tersisia banyak, maka Stardust di program untuk mengawal Tempel-1.

Misi Misi Stardust

• Stardust mission approved in 1995
• Spacecraft launched: 7 Feb, 1999
• Asteroid Anne Frank flyby: 2 Nov, 2002
• Comet Wild 2 flyby: 2 Jan, 2004
• Sample capsule return: 15 Jan, 2006
• Stardust gets new mission: 3 Jul, 2007
• Comet Tempel 1 flyby: 14 Feb, 2011

Misi yang luas ini diberi kode "New Exploration of Comet Tempel 1". Pada tahun misi 2005 sebuah peledak dioledakan di permukaan Tempel 1 untuk melemparkan material guna mendapatkan bahan untuk dipelajari.
Tetapi Crater akibat Deep Impact telah terlewatkan dengan cepat oleh pesawat sehingga tidak bisa di pelajari.

Namun masih ada tugas lainnya yang diemban Stardust yaitu mengamati perubahan Tempel 1 selama mengelilingi matahari.

Semakin dekat komet dengan bintang (matahari) semakin banyak material yang hilang, seperti pencairan es dan partikel debu yang terbuang di ruang angkasa.
"Deep Impact hanya terlihat 1/3 yang dapat kita saksikan ‘ seru Joe Veverka, petugas Stardust-NExT principal investigator from Cornell University. Selanjutnya dia menuturkan sebenarnya kita membutuhkan areal Deep Impact yang lebih luas lagi untuk memperoleh informasi guna mendukung teori bahwa inti komet (komet nuclei) dipengaruhi bukan hanya dari factor luar saja, tetapi juga dipengaruhi factor internal.

Para ilmuwan telah mengamati adanya lapisan penyusun Tempel 1 dan mereka mengharapkan data data baru yang mendukung adanya karekteristik tersebut. Sehingga ilmuan tersebut dapat mengetahui bahan dasar pembentuk komet.

Komet tersebut adalah komet ke dua yang terlihat selama Bulan Nopember 2010, dan Deep Impact juga tetap dilakukan termasuk pada Comet Hartley 2.

Saat itu Stardust terbang berdekatan dengan 7 komet, yaitu : comet - Tempel 1, Hartley 2, Borrelly, Wild 2, Halley, Giacobini-Zinner, and Grigg-Skjellerup (the missions to Giacobini-Zinner and Grigg-Skjellerup did not return pictures).
Menurut Profesor Veverka " Informasi komet masih menjadi perdebatan seru yang berhubungan dengan Siostim Tata Surya kita”.

" Kita tahu bahwa komet menyimpan molekul bahan dasarnya yang menarik, sebagian dari fenomena ini bisa kita jadikan dasar tentang teori pembentukan bumi dan kehidupan di atasnya. Sehingga segala sesuatu tentang studi tentang komet dapat dijadikan jawaban analisa kimiawi untuk menjawab masalah di atas.

Berdfasarkan analisa data dari Deep Impact NASA menunjukan bahwa Comet Hartley tertutup awan yang terbuat dari partikel mirip es. Ketua tim litbang Komet Harley Dr Mike A'Hearn melaporkan bahwa bola salju dari komet tersebut berukuran sangat luas. Sebelumnya kita menduga bahwa ukuran bola salju tersebut hanya seluas lapangan golf atau lapangan basket. Deep IOmpact dilakukan pada tanggal 4 Nopember , mmencakup luas wilayah 1,5 km hingga 700 km dengan bentuk lubang seperti kacang.
Dalam misi tersebut pesawat dilengkapi dengan instrument infra merah gelombang panjang untuk mendapatkan gambar atau data yang lebih valid untuk menggambarkan sistim tata surya kita.

BBC News Nopember 2010 dan Edisi 16 Pebruari 2011.

Minggu, 13 Februari 2011

Pesawat Antar Benua


Perancang pesawat terbag Boeing AS , telah meluncurkan versi terbaru, yang diberi nama “The 747-8 Intercontinental”. Pesawat baru ini bertempat duduk 467 penumpang dan 51 lebig banyak dari type 747 dan berbahan bakar lebih hemat.

Boeing type baru ini telah dipesan sebanyak 33 buah oleh Lufthansa dan Korean Air Lines.. Akan tetapi dewasa ini telah terdapat 74 versi kargo yang siap terbang. Peluncuran perdana pesawat init elah dihadiri 10.000 buruh dan keluarganya bertempat di hangar yang sama ketika Boeing 747 pertama kali dilaunching tahun 1968.di Everett, Washington dekatb dengan Seattle

Menuurut James Albaugh kepala produksi pesawat baru ini, semua pesawat yang dirakitnya telah memiliki criteria yang tidak jauh dengan criteria Boeing satu sama lainnya. Demikian juga dengan Boeing 747.
Ciri khas lain dari intercontinental ini adalah sayap, ekor dengan tampilan beda, sistim anti kebisingan, esterika mesin dan cockpit.

Meskipun jumlah penumpangnya lebih sedikit dibanding Airbus A 380, tapi pesawat ini mampu menjelajah jarak yang lebih jauh. Manajemen Bpeing dengan penuh percaya diri menmyatakan bahwa mereka akan banyak menerioma pesanan , meski mereka siap melayani akhir tahuin 2011 ini. Diketahui bahwa satu pesanan dari VIP customer telah mereka siapkan.

Setidak tidaknya pesawat kepresidenan AS akan memesan 2 buah (Air Force One) dan akan dil;ayani dengan pembuatan 747-8s. Pesawat Boeing 747 pertama kali diluncurkan 42 tahuin yang lalu dan telah terjual 1400 unit dan sebanya 400 unit Boeing 747 telah ditarik dari pasar tahun yang lalu.

Nampaknya produk Boeing yang baru ini telah bersaing ketat denga Airbus A 350 superjumbo. Tetapi menurut beberapa analis pelanggan banyak yang menyukai type lebih kecil, seperti 787 dan Airbus A 350 yang dirancang mampu membawa penumpan ke bandara yang lebih kecil hingga mampu lebih dekat dengan tempat tujuan mereka/
Boeing terbaru dilincurkan dengan warna tampil beda yaitu merah dan opranye, brbeda dengan warna biru biasanya. Hal ini bertujuan untuk menghargai kultur Asia, sebagai symbol kecuniaan dan kemujuran.

Biaya per kursi duduk untuk Boeing baru ini adalah 6 % lebih murah dari airbus./
Boeing 747-8 menerapkan teknologi baru, sebagai hasil penelitian yang cermat atas kegagalan 787. Interior pesawat ini masih terinspirasi 787 yang berbentuk ” rounded staircase”.
BBC News, 14 Pebruari 2011