Minggu, 08 April 2012

New Horizons Penjelajah Jagad Raya


From Wikipedia, the free encyclopedia
.
New Horizons is  adalah pesawat ruang angkasa tak berawak milik NASA ( NASA robotic spacecraft), yang membawa misi melacak Pluto sebagai planet kerdil (dwarf planet Pluto).  Ini adalah pesawat (spacecraft) yang pertama kali dirancang untuk terbang ke Pluto dan mempelajari bulan Pluto, Charon, Nix, Hydra  dan  S/2011 P 1. New Horison dirancang untuk tiba di  Pluto-Charon pada   July 14, 2015. NASA dan mendekati benda benda angkasa yang ada di sabuk Kuiper (Kuiper belt objects() jika situasi memungkinkan.
New Horizons diluncurkan pada 19  January  2006, dan langsung menempati Earth-and-solar-escape trajectory , dengan kecepatan menggunkan ukuran bumi sebesar 16.26 km/s (58.536 km/j; 36,373 mpj). Dengan demikian New Horison adalah peawat ruang angkasa yang tercepat yang pernah diciptakan manusia. New Horison menggunakan orbit  Mars pada 7  April 2006,  menjangkau orbit  Jupiter pada 28  February  , 2007, pada orbit Saturn  di 8  June , 2008;  orbit Uranus  18  March  2011.  Sejak  February 2012,  jarak New Horizon dengan Pluto kurang  10 AU[1] (lebih dari  20 AU bila dihitung dari bumi).
·         Kondisi Sekarang 

Sejak 12 Pebruari 2012 , New Horizons melaju dengan kecepatan 15.41 km/s,  atau sebesar  3.249 AU per tahun. Jarak New Horizons adalah  21.99 astronomical units (3.290×109 km)  dari matahari atau  22.97 astronomical units (3.436×109 km)  dari bumi benar benar sudah di atas orbit Uranus.[2]  Posisi pesawat itu adalah deklinasi  −21.44 derajat , dengan selisih waktu 18.483 jam dari sekarang hours at that time.[3] Pada posisi seperti di atas,  waktu yang dibutuhkan cahaya untuk sampai di New Horizons adalah sekitar 3,03 jam dari bumi  dan untuk gelombang radio mencapai 6.06 jam.[3]

·         Latar Belakang 

New Horizons  adalah misi pertama dari kategori NASA's New Frontiers,   yang lebih besar dan mahal dari misi Discovery (Discovery missions) tetapi lebih kecil dibanding dengan Program   Flagship Program. Biaya untuk misi New Horizon tidak tanggung tanggung  (biaya pesawat,  pesawat peluncurnya, operasi misi, analisa data dan pendidikan) mendekati   650 juta Dollar AS atau lebih dari anggaran 15 tahun  ( dari 2001 ke  2016). Program NASA misi ke Pluto  – Pluto Kuiper Express – pada tahun 2000 ditangguhkan karena masalah anggaran. Informasi lebih jauh tentang program NASA ini bisa dilihat pada website IEEE, yang mengungkap latar belakang secara detail tentang misi ini termasuk penerbangan ke  Jupiter .[5]
Pesawat New Horizon dirancang oleh  Southwest Research Institute (SwRI)  dan Johns Hopkins Applied Physics Laboratory (APL). Sedangkan pengenbang misi ini ( principal investigator) adalah  Alan Stern (NASA Associate Administrator, formerly of the Southwest Research Institute).
Kontrol keseluruhan setelah  lepas dari pesawat peluncurnya  adalah Mission Operations Center (MOC)  yang bermarkas di  Applied Physics Laboratory.  Sedangkan operator instrument  canggihnya adalah  Clyde Tombaugh Science Operations Center (T-SOC)  yang berada di Boulder, Colorado.[6] Sedangkan navigator pesawat ini adalah KinetX sebagai lembaga yang memimpin tim navigasi dan bertanggung jawab terhadap kendali pesawat New Horizon ke luar tata surya kita (the outer Solar System).
New Horizons sebenarnya dirancang hanya untuk penerbangan ruang angkasa tanpa mencari /eksplorasi planet dalam tata surya kita. Pada saat pesawat ini diluncurkan, Pluto masih dikategorikan sebagai planet,  setelah ada penggolongan baru ( reclassified) yang mngklasifikasikan Pluto hanya sebagai planet kecil  oleh International Astronomical Union (IAU). Beberapa tim ahli menentangnya termasuk Alan Stern, yang masih menggolongkan Pluto sebagai planet ke 9..[7]
 
Pemberian nama satelit Pluto dengan  nama  Nix dan  Hydra, sesungguhnya juga berkaitan dengan peswat ini.  N dan  H, adalah berarti "New Horizons". Disamping itu juga pemberian nama ke dua satelit tersebut juga mengandung sebuah mitologi Pluto.[8]
·         Peluncuran 

Peluncuran  New Horizons sebenarnya dijadwalkan pada January 11, 2006, tetapi diundur hingga  January 17 , karena pemeriksaan borescope  pada tangki bahan bakar roket Atlas (Atlas rocket's kerosene ). Penundaan yang cukup lama ini juga diberikan untuk penyempurnaan tehnis, alasan angin yang kencang dan kesulitan tehnis lainnya.
New Horizon diluncurkan dengan menggunakan roket  Lockheed Martin Atlas V 551, dengan tambahan ATK Star 48B  tiga tingkat  agar roket ini mampu menambah lajunya. Hal ini adalah baru pertama kali peluncuran konfigurasi 551 dari Atlas V dengan penambahan 3 tingkatan ( roket Atlas V  biasanya tidak memiliki tiga tingkat  ).
Pada penerbangan terdahulu Atlas  menggunakan dua atau tiga tingkat bahan bakar padat (solid boosters,)  tetapi tidak pernah menggunakan lima tingkat. Maka dari itu Atlas V 551 mau tidak mau harus melempar ke atas bebean yang lebih berat dari 2,000,000 lbf (9 MN), yang melebihi daya dorong roket  Delta IV-Heavy.
Daya dorong roket ini didapatkan  karena menggunakan mesi Russian RD-180 , yang mampu mendorong beat hingga  4.152 MN (933,000 lbf).
Roket Delta IV-H adalah jenis  roket besar yang mampu mendorong  bebean hingga  1,600,000 lb (726,000 kg), sedangka untuk roket AV -010 memiliki kemampuan   1,260,000 lb (572,000 kg). Sebelum pelunciran roket Atlas V telah mengalami kerusakan karena serangan badai / Hurricane Wilma, yang menyerang  Florida  pada October 24, 2005. Tetapi segera diperbaiki.
New Horizons dikenal dengan sebutan pesawat ruang angkasa terbesar percepatanya saat peluncuran   atau Fastest Spacecraft Ever Launched, sehingga bisa disebut penjelajah ruang angkasa (Helios probes). New Horizons  mampu mencapai percepatan tercepat saat peluncuran , yaitu sebesar 16.5 km/s (36,900 mph). Tetapi belum mendapatkan  sebutan pesawat yang mampu terbang tercepat . Rekor  tercepat dipegang oleh Voyager 1, yang mampu terbang dengan kecepatan  17.145 km/s (38,400 mph) relative terhadap matahari . Voyager 1 mampu mencapai percepatan lebih besar ( hyperbolic excess velocity) dari pada di medan percepatan   gravitasi Jupiter dan  Saturn (gravitational slingshots) ketimbang New Horizons.
Sedangkan peawat  ruang angkasa lainnya  Helios 1 & 2, dapat disebut juga pesawat tercepat bila ditinjau dari kecepatan relative terhadap matahari pada posisi perihelion. Tetapi karena mereka berada di orbit tata surya, maka enerjo orbit mereka (orbital energy ) relative terhadap matahari menjadi lebih lambat ketimbang pesawat Doyuz, New Horison  dsb.
·         Penerbangan di Antara Orbit Mars dan Asteroid

Pada 7 April 2006. New Hoprizon berada di orbit Mars, bergerak dengan kecepatan 21 km/s dengan jarak terhadap matahari sejauh 243 juta kilometers.[20]
New Horizons  menjaga jarak dengan asteroid kecil 132524 APL (sebelumnya di sebut asteroid  2002 JF56), tepatnya pada jarak  101,867 km jam 04:05 UTC tanggal 13  June, 2006. Asteroid itu diestimasi memiliki diameter 2.3 kilometers, dan mampu diidentifikasi sebagai asteroid type S-type asteroid. New Horison berhasil melewati asteroid tersebut pada 10–12, 2006. Hal ini menjadi keberhasilan manusia yang mampu menciptakan peasawat ruang angkasa yang mampu melampaui benda ruang angkasa.[21]
·         Memanfaatkan Grafitasi Jupiter 

Dengan menggunakan New Horizons' Long Range Reconnaissance Imager (LORRI) , kita bisa mendapatkan foto pertama kali tentang Jupiter pada 4 September 2006. Sehingga kita mampu mencermati system Jovian pada December 2006.[22]
New Horizons mampu memanfaatkan gravitasi  Jupiter/ gravity assist dengan jarak yang terdekat dari planet itu pada jam  5:43:40 UTC (12:43:40am EST) tanggal 28  February  2007.
Kecepatan ketika melewati Jupiter  adalah 21 km/s (47,000 mph) relative terhadap  Jupiter  dan 23 km/s (51,000 mph) relative terhadap matahari . Laju New Horizons' lebih tinggi  4 km/s (8,900 mph) ketimbang laju matahari, sehingga pesawat ini lebih cepat menuju Pluto dengan 2.5 ◦  terhadap bidang datar bumi     (the "ecliptic").  Pada November 2009[update], gravitasi matahari terhadap pesawat ini menurun menjadi 16.656 km/s (37,260 mph).[23] New Horizons menjadi pesawat pertama yang diluncurkan langsung ke Jupiter sejak  Ulysses probe pada tahun 1990.
Saat tiba di  Jupiter, instrument New Horizons  disesuaikan dengan orbit bulan Jupiter, terutama bulan Amalthea.  Kamera pada pesawat ini mampu memfoto gunung berapi di Io  dan mencermati bulan  Galilean secara detail, demikian juga bulan Himalia dan  Elara. Gambaran tentang “Jovian system” dimulai pada   September 4, 2006.[24]  New Horizon juga berhasil mempelajari  bintak merah / Little Red Spot dan magnetosphere Jupiter serta sistim cincin yang ada.[25]
·         Jupiter observations (Observasi Jupiter

Jupiter adalah planet yang menarik sehingga tidak pernah lepas dari perhatian astronomis ,meski sempat tertunda setelah berakhirnya misi Galileo. New Horizons dilengkapi dengan kamera yang tercanggih, lebih canggih dari kamera Galileo, dan juga dikombinasikan dengan kamera versi  pesawat Voyager dan  Mariner.
Planet Jupiter  lebih menarik perhatian cendekiawan Pluto . Sebab jaraknya lebih dekat ke bumi. Sehingga komunikasi lebih mudah dilakukan, karena lebih mudah menstransmit “loading “ ketimbang Pluto. Gambar Jupiter dimulai ditransmimisikan pada 4 September 2006.[26]
New Horizons juga berhasil mengungkap Oval BA, yang ternyata sebuah badai raksasa yang sebelumnya  terlihat noktah merah kecil atau “Little Red Spot", karena terlihat warna merah tidak seperti hasil dari foto yang dikirim pesawat Cassini, yang terlihat sebagai noda putih.
·         Mendekati Pluto

Pertama kali Pluto terlihat oleh New Horizons adalah  pada  September 21–24, 2006. Kemudian foto tersebut dianalisa pada November 28.[27] Gambar tersebut diambil pada jarak 4,2 milyar km , untuk memastikan target obyek yang akan dekati, yaitu Pluto dan obyek pada Kuiper belt.
Direncanakan bahwa  New Horizons harus berjarak  10,000 km (6,200 mi)  untuk dekat Pluto  pada  2015. New Horizons irencanakan terbang dengan kecepatan  13.78 km/s pada jarak yang paling dekat dengan Pluto, dan akan berjarak 27,000 km (17,000 mi)  terhadap Charon,
·         Kuiper-belt misi
Setelah melewati  Pluto, New Horizons akan meneruskan penerbangan hingga Kuiper belt. Misi yang direncanakan slah satuya adalah mencari satu atau lebih Kuiper belt objects (KBOs)  yang berdiameter  50–100 km (31–62 mi) yang sama dengan misi pengamatan Pluto. Karena kemampuan maneuver terbaas, maka  pencarian KBOs hanya dilakukan pada obyek yang dekat New Horizons.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI