Jumat, 03 Februari 2012

Bom Nuklir


Diterjemahkan dari Wikipedia.
Senjata nuklir adalah  alat peledak yang mampu menghasilkan kekuatan ledakan (dekstruktif) dari hasil reaksi nuklir, baik reaksi fisi atau gabungan fusi dan fisi. Kedua macam reaksi nuklir tersebut mampu menghasilkan enerji dasyat, hanya dari sejumlah kecil bahan nuklir. Reaksi fisi pada test bom atom menghasilkan energy sebesar 20.000 tons  TNT. Sedangkan aspek thermonuklir pada bom Hidrogen mampu menghasilkan energy sebesar 10.000.000 ton TNT.

Senjata thermonuklir modern dewasa ini memiliki bobot sekitar 1.100 kg mampu menghasilkan energy sebesar 1,2 milyar ton TNT. Dengan demikian meskipun senjata nuklir modern bobotnya tidak berbeda jauh dengan bom atom tradisional mampu menghancurkan satu kota , termasuk aspek radiation. Oleh karena itu senjata nuklir dapat disebut sebagai senjata penghancur masal (weapons of mass destruction).
Dalam sejarah kehidupan manusia, kita tahu bahwa hanya dengan 2 bom atom ( two nuclear weapons ) yang digunakan dalam perang oleh USA, pada 6 Agustus 1945. Bom yang digunakan diberi nama sandi "Little Boy" yang didetonasikan di Hiroshima. Tiga hari kemudian "Fat Man” diledakan di Nagasaki. Kedua bom tersebut mampu menewaskan 200.000 masyarakat Jepang.

Tipe Fisi Senjata Nuklir

Semua senjata nuklir dirancang berdasarkan reaksi fisi nuklir yang menghasilkan energy. Senjata nuklir tipe ini termasuk diantaranya adalah bom atom (Disingkat A-boms = Atom bom). Pada senjata ini, sejumlah materi fissi ( berasal dari pengayaan Uranium atau Plutonium ) dikondisikan dengan masa yang superkritis ( materi yang dibutuhkan untuk membentuk rantai reaksi nuklir yang berlipatganda secara eksponen). Sistim kerja senjata ini adalah dengan  menembakan salah satu materi sub-kritis kepada lainya (seperti sistim kerja senjata api) atau dengan memampatkan materi sub-kritis, yang menghasilkan energy kimia berlipat ganda.

Faktor kendala utama dalam mendesign senjata nuklir adalah jaminan kepastian adanya sistim bahan bakar yang digunakan sebelum senjata nuklir tersebut meledakan dirinya sendiri. Energy yang dihasilkan dari senjata ini adalah berkisar satu ton TNT hingga 500.000 ton TNT.

Semua reaksi fissi senjata nuklir selalu menghasilkan produk fissi ( fission products).Sebuah unsure radioaktif yang dihasilkan dari pemecahan atom dari reksi fissi.

Bahan nuklir utama yang digunakan senjata nuklir adalah uranium-235 dan  plutonium-239. Sebagian kecil lainya menggunakan uranium-233. Neptunium-237 dan sejumlah kecil americium bisa juga digunakan sebagai bahan senjata nuklir. Tetapi penggunaan americium belum banyak dibuktikan.

Tipe Fusi Senjata Nuklir

Type dasar lainya dari senjata nuklir yang menghasilkan energy yang besaradalah reaksi nuklir fusi. Fussi tersebut biasanya menunjukan sebagai senjata termonuklir yang biasanya disebut Bom Hidrogen (H-Bombs). Reaksi fusi didapatkan dengan mereaksikan isotop hydrogen (deuterium dan tritium).
Namun demikian semua senjata tersebut biasanya didahului dengan reaksi fisi. Hal ini disebabkan senjata itu membutuhkan “trigger” untuk reaksi fusi. Selanjutnya  reaksi fusi dapat dengan sendirinya menjadi trigger untuk tambahan reaksi fisi. Terdapat 6 negara yang memiliki bom termonuklir ini, yaitu “United States, Russia, United Kingdom, People's Republic of China, France  dan India.
Bom Termonuklir menggunakan energy fisinya untuk memampatkan dan memanaskan bahan bakar fusi. Dengan menggunakan Teller-Ulam design, yang mendesign multi-megaton bom Hidrogen, bahan bakar reaksi fusi (tritium, deuterium, atau lithium deuteride) dibentuk dengan menempatkan reaksi fisi bom.
Apabila bom fisi dinyalakan, akan mengemisikan  sinar gamma dan  X-rays pertama kali akibat pemampatan bahan bakar fusi, kemudian aspek itu akan memanaskan temperature termonuklir. Reaksi fusi akan menghasilkan berlimpah neutrons, yang berkecepatan sangat tinggi.

Tipe Lain Senjata Nuklir.

Selain kedua type tersebut terdapat tipe lain, yaitu type yang disebut boosted fission weapon. Adalah bom fisi yang mampu meningkatkan ledakanya dengan cara sedikit reaksi fusi. Tetapi jenis senjata ini bukan jenis reaksi fusi. Hal ini karena neutron yang dihasilkan reaksi fusi mampu mengefisiensikan fisi bom.
Terdapat beberapa jenis bom yang didesign sebagai neutron bomb, yang juga termasuk bom temonuklir dengan sejumlah besar radiasi neutron, yang tidak menghancurkan infrastruktur dan mampu mengurangi dampak kehancuran.