Sabtu, 31 Maret 2012

Sanggahan Tabrakan Bumi dengan Apophis tahun 2036


Asteroid Apophis
Beijing, Swarasulut.

Masih ingatkah kita dengan film Deep Impact, nah dalam film ini mengisahkan sebuah asteroid raksasa yang menabrak bumi, sontak saja Tsunami raksasa, tak bisa dihindari. Alhasil sebagian besar Bumi tertutup air bah. Nah hal serupa diprediksi akan terjadi tahun 2036 mendatang. Diinformasikan NASA bahwa asteroid raksasa yang diberinama Apophis berdiameter 270 meter seberat 46 juta ton itu akan mendekati Bumi, dan dengan jarak 37 sampai 38 ribu kilometer pada tahun 2029, kemudian 13 April 2036, akan menghantam Bumi.

Dengan begitu sekelompok astronom China, yang dipimpin oleh Shengping Falun dari Tsinghua University di Beijing, mengusulkan pengerahan pesawat ruang angkasa kecil dengan layar surya ke orbit retrograde dalam rangka untuk mengubah lintasan asteroid.
Disebutkan, metode ini merupakan upaya untuk mencegah tabrakan asteroid Apophis dengan bumi pada tahun 2036 mendatang.

Menurut para astronom China, jika kita menempatkan sebuah pesawat ruang angkasa kecil, retrograde orbit akan menghadirkan kecepatan tabrakan hingga 90 kilometer per detik dan jika dilakukan dengan cara yang tepat, akan mencegah Apophis untuk kembali dan menghantam Bumi.

Dikutip dari Technology Review, 23 Agustus 2011, ilmuwan menyebutkan, kemungkinan tabrakan pada tahun 2036 sangat besar dan asteroid kemungkinan akan hancur menjadi bagian lebih kecil. Serpihan-serpihan asteroid itu bisa kembali menghantam Bumi pada tahun-tahun berikutnya.

Namun demikian, proyek pengiriman pesawat luar angkasa untuk menghadang asteroid tersebut sulit untuk diwujudkan karena angin matahari bisa membuat pesawat itu terbang di luar jalur yang seharusnya menjadi jalur tabrakan dengan asteroid.
Sebagai informasi, asteroid yang ditemukan pada tahun 2004 itu disebut-sebut sebagai ancaman terbesar bagi planet kita. Meski begitu, ilmuwan NASA memperkirakan, kemungkinan asteroid itu menghadirkan bahaya bagi planet Bumi adalah tidak mungkin. (Viva News com)
Para peneliti dari NASA/JPL ,  Caltech dan Observatorium Arecibo telah meliris hasil penelitianya tentang  ancaman mengerikan dari Asteroid   99942 Apophis , dengan pengamatan yang intensif  tentang  pergerakan asteroid tersebut. Bahkan lebih teliti lagi  mereka juga mampu untuk malakukan pengukuran segala sesuatu tentang 99942 Apophis , prediksi dan modifikasi pergerakan asteroid itu. Penelitian tersbut telah diumumkan hasilnya di Florida pada Oktober 2007. Berdasarkan hasil research tersebut telah diketahui bahwa Organisasi NEAs (Near Earth’s asteroid)  tidak menyatakan bahwa asteroid tesebut akan membahayakan bumi kita.

Semenjak diketemukan pada tahun 2004, Apophris dikabarkan memiliki peluang menabarak bumi hanya sebesar 2,7 % pada tahun 2029. Disamping itu asteroid yang berukuran relative kecil tersebut, jelas tidak akan menimbulkan dampak yang luar biasa. Fenomena tersebut hanya akan mencuatkan sejarah selama 800 tahun terakhir, bahwa sebuah asteroid yang relative besar pernah mendekati bumi.

Berdasarkan hasil pengamatan dengan radar telescop antar planet Arecibo, asteroid Apophis pada tahun 2005 sampai 2006 berjarak 27-40 juta  km (17-25 juta  mill atau setara  0.192-0.268 AU). Arecibo juga meralat pernyataan NASA, bahwa asteroid ini berpeluang kecil menabrak bumi pada 13 April 2036. Hal ini disebabkan karena hingga tahun 2011, asteroid Apophis sangat dekat dengan matahari. Sehingga  prediksi   berdasarkan pengamatan dengan teleskop optic tidak memungkinkan, karena jarak yang terlalu jauh. Prediksi ini berlaku hingga tahun 2013.

 Disamping itu prediksi  garis edar asteroid sangat bergantung pada model standar gravitasi matahari, bulan, planet lain dan tiga asteroid terbesar (Ceres, Tautalis dan Vesta). Namun demikian adanya factor tambahan seperti perputaran asteroid (spin), massa asteroid dan cara penyerapan dan pemantulan asteroid tersebut terhadap  sinar matahari, radiasi kalor dan dorongan gravitasi asteroid lain ketika berdekatan.
Salah satu dari penyebab tersebut berpengaruh sangat perlahan terhadap garis edar asteroid. Khsus untuk Apophis sangat kecil, kecuali bila diperkuat oleh gravitasi bumi karena dekatnya  lintasan asteroid tersebut, yang mencapai jarak yang dekat pada tahun 2029.(Dari berbagai sumber)

Jumat, 30 Maret 2012

Pesawat Ruang Angkasa


Dewasa ini telah lebih dari  100 pesawat ruang angkasa Sovyet ( Soyuz)  yang berawak, telah melintasi ruang angkasa  sejak tahun 1967 . Sebearnya misi utama dari Sovyet adalah Program Penjelejahan Bulan dengan Pesawat Berawak  ( Soviet manned lunar program),  tetapi dewasa ini misi penerbangan Sovyet adalah unruk mensuplay Stasiun Ruang Angkasa Internasional ( International Space Station).

Sedangkan pesawat ruang angkasa AS Shuttle ( Space Shuttle ) terbang menjelajahi ruang angkasa sebanyak 135 kali dari  1981 hingga  2011, untuk mensuport Laboratorium Ruang Angkasa  , Mir,  dan  ISS. 
Pesawat ruang angkasa, adalah pesawat ( craft) , yang dirancang untuk terbang menjelajahi ruang angkasa (spaceflight). Tujuan dari penjelajahan ini adalah untuk  komunikasi ( communications), observasi bumi (earth observation), cuaca (meteorology) , navigation, planetary exploration dan transportasi umat manusia ( transportation of humans dan  cargo).

Mereka terbang pada orbit  sub-orbital spaceflight, sehingga mereka mampu memasuki ruang angkasa ( space ) kemudian kembali ke permukaan bumi. Mereka memasuki orbit tertutup yang mengelilingi bumi (Earth) atau mengelilingi obyek bulat benda ruang angkasa lainnya  (celestial bodies). Pesawat ruang angkasa yang bermuatam manusia  (human spaceflight), adalah pesawat yang membawa manusia hanya pada orbitnya saja. Sedangkan pesawat yang berobot (robotic space missions), dioperasikan dengan system  autonomously atau  telerobotically

Robotic spacecraft digunakan untuk keperluan riset ilmiah dengan melakukan penjelajahan ruang angkasa (space probes). Robotic spacecraft akan berdiam di orbit benda angkasa sebagai satelit buatan, untuk pesawat jenis ini benar-benar melakukan penjelajahan jagad raya (interstellar probes) , contohnya adalah  Pioneer 10 dan 11, Voyager 1 dan 2, serta New Horizons, yang langsung diam di tata surya (Solar System).
Orbit pesawat ruang angkasa dapat ditemukan atau tidak ditemukan. Berdasarkan cara memasuki bumi kembali  (reentry to Earth)  pesawat ruang angkasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jenis kapsul (  space capsules dan sayap ( winged spaceplanes).
Hanya beberapa negara yang memiliki teknologi pesawat ruang angkasa, mereka adalah : Russia (Russian Federal Space Agency), the United States (NASA, the US Air Force, SpaceX (a U.S private aerospace company), the European Union (European Space Agency), the People's Republic of China (China National Space Administration), Japan (Japan Aerospace Exploration Agency),  India (Indian Space Research Organisation).

Pesawat Ruang Angkasa Pertama (Sputnik 1).

Sputnik 1 (Russian: "Cпутник-1" lit. "Satellite-1")[1] adalah  satelit buatan yang pertama ( artificial satellite).  Diluncurkan ke orbit bumi yang ellip (low Earth orbit) oleh  Soviet Union  pada tanggal  4 October 1957. Peluncuran pesawat ruang angkasa ini menandakan dimulainya era Space Age.[2][3]
 
Selain untuk tujuan teknologi, Sputnik juga berjasa dalam mengklasifikasi kepadatan lapisan atmosfer (atmospheric layer),  dengan melakukan perubahan orbit satelit. Selain itu misi ini berhasil membuktikan adanya distribusi sinyal radio (radio-signal ) pada ionosphere

Adanya tekanan  nitrogen dalam ruang hampa satelit dapat dijadikan indicator  adanya asteroid. Apabila terdapat asteroid di  ruangan satelit, maka satelit akan mengirim data temperatu udara ke bumi. [citation needed]. Sputnik 1 telah menjelajah dengan kecepatan  29,000 kilometers (18,000 mi) per jam , dan membutuhkan waktu  96.2 menit untuk mencapai 1 orbit penuh, satelit itu mengemisi gelombang radio pada frekuensi  20.005  dan  40.002 MHz

Sputnik 1 menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengorbit bumi,  karena keberhasilan umat manusia yang mampu membuat obyek yang mampu terbang setinggi  100 km, yang merupakan ketinggian yang diakui Fédération Aéronautique Internationale sebagai pesawat ruang angkasa. Selanjutnya batas ketinggian ini dinamakan Kármán line. Sebanarnya sejak tahun 1940 beberapa tes launching (several test launches) dengan menggunakan   V-2 rocket, beberapa pengujian tersebut telah mencapai ketinggian lebih dari  100 km.

Pesawat Ruang Angkasa Pertama Berawak (Vostok 1)
Hingga tahun  2011, hanya tiga negara yang meluncirkan pesawat ruang angkasa berawak  yaitu  : USSR/Russia, USA, dan  China. India, Japan, Europe/ESA, Iran, DPRK, Denmark, dan  Romania baru memprogram pesawat ruang angkasa berawak (untuk rocket  sub orbital berawak ).[citation needed]
Pesawat ruang angkasa pertama berawak, adalah  Vostok 1, yang membawa kosmonot Sovyet  Yuri Gagarin ke angkasa  pada tahun   1961, dalam perjalanan  satu orbit bumi penuh. Setelah itu terdapat 5 misi berawak lainnya di dengan pesawat  Vostok spacecraft.[4]  Misi pesawat ruang angkasa yang kedua diberi nama Freedom 7, dan mampu menghasilkan sub-orbital spaceflight  pada tahun  1961 membawa astronot Amerika carrying American Alan Shepard yang mencapai ketinggian 187 kilometres (116 mi). Kewmudian penerbangan berikutnya dinamakan Mercury spacecraft.

 Spaceplanes

Telah banyak pesawat ruang angkasa yang mampu digunakan kembali  (reusable ), yang dirancang hanya sebagai pesawat berawak  untuk menjelajahi ruang angkasa. Pesawat ini disebut spaceplanes. Pertama kali spaceplane yang dirancang adalah North American X-15 , yang mencapai ketinggian 100 km pada tahun  1960.
Satelit yang mengorbit Bumi
Sampai dengan  June 2011, terdapat lebih dari  2,000 pesawat ruang angkasa yang mengorbit.[citation needed]
Penjelajahan Bulan (Lunar probes)
  • Clementine – Misi Angkatan Udara USA, mengorbit bulan orbited Moon, dan mendeteksi Hydrogen di kutub bulan.
  • Kaguya JPN –             mengorbit bulan
  • Luna 1 –                      penerbangan ke bulan pertama.
  • Luna 2 –                      pertama mendarat di bulan
  • Luna 3 –                      pertama memfoto sisi bulan dari jarak jauh
  • Luna 9 –                      pertama melakukan “ soft landing” di bulan 
  • Luna 10 –                    pertama mengorbit bulan secara penuhfirst lunar orbiter
  • Luna 16 –                    pertama mengambl sampel dari bulan
  • Lunar Orbiter –           sukses melakukan pemetaan pada bulan
  • Lunar Prospector –      mendeteksi   hydrogen pada kutub bulam
  • Lunar Reconnaissance Orbiter – meneliti sisi bulan untuk pendaratan
  • SMART-1 ESA –       mendarat di bulan
  • Surveyor –                   pertama kali AS mendarat secara mulus di bulan
  • Chandrayaan 1 –         Misi pertama India ke bulan

Penjelajahan ke Planet lain
  • Akatsuki JPN –           mengorbit di Venus
  • Cassini–Huygens –     pertama mengorbit  Saturn  + mendarat di Titan
  • Galileo –                      pertama mengorbit Jupiter
  • IKAROS JPN –          pesawat pertama  mengarungi tata  surya
  • Mariner 4 –                  penerbangan pertama ke
  • Mars Mariner 9 –         pertama mengorbit di  Mars
  • Mariner 10 –                penerbangan pertama ke  Mercury , pertama mengambil gambar  Merkurius.
  • Mars Exploration Rover –       penjelajah di Mars
  • Mars Express –                        menrorbit di  Mars
  • Mars Global Surveyor –          mengorbit di  Mars
  • Mars Reconnaissance Orbiter – peneltian iklim, pengambilan foto dan            telekomunikasi di orbit Mars.
  • MESSENGER –         mengorbit pertama  Mercury  (tiba di Merkurius th  2011)
  • Mars Pathfinder –       mendarat dan menjelajahi  Mars
  • New Horizons –          penerbangat pertama   Pluto  (rncana tiba th 2015)
  • Pioneer 10 –                penerbangan pertama ke  Jupiter , dan mengambil gambar
  • Pioneer 11 –                penerbangan kedua ke  Jupiter  + penerbangan pertama ke  Saturn  (pertama mengambl gambar  Saturn)
  • Pioneer Venus –          mengorbit dan mendarat di Venus
  • Vega 1 –                      melepas balon ke atmosfer  Venus mendarat dan bergabung dengan Vega 2, meneruskan penerbangan ke  Halley's Comet[citation needed]
  • Venera 4 –                   pertama mendarat mulus di Venus
  • Viking 1 –                   mendarat di Mars
  • Voyager 2 –                penerbangan ke Jupiter, Saturnus dan mengambil gambar Neptune dan Uranus
Perjalanan Jauh ke Ruang Angkasa : Space probe
Pesawat Ruang Angkasa Tercepat
  • Helios I & II Solar Probes (252,792 km/jam/157,078 mph)
Penjelajahan Terjauh
  • Pioneer 10  dengan jarak  89.7 AU   pada tahun 2005, dengan kecepatan  2.6 AU/tahun
  • Pioneer 11
  • Voyager 1 terbang sejauh 106.3 AU  pada July 2008, kecepatan 3.6 AU/tahun
  • Voyager 2 sejauh 85.49 AU , July 2008, kecepatan  3.3 AU/tahun

Kamis, 29 Maret 2012

Galaksi


Para ilmuwan telah berhasil mendapatkan banyak foto Milky Way Galaxy,  yang dapat mengungkap milyaran bintang di jagad raya.

Foto foto tersebut diperoleh dari pengamatan  ribuan sukerelawan yang mengamati galaksi tersebut dengan telescop “UK-developed telescopes”  yang terletak  di Hawaii  dan Chile.

Selain penelitian dari foto foto relawan di atas, para peneliti juga menggunakan arsip  data  dari project  “Vista Data Flow System”, telah ditelaah kembali oleh pakar  astronomi untuk melakukan penemuan  baru tentang cosmos.

Menurut Dr Nick dari  “University of Edinburgh”, mengatakan bahwa  telah diketahui adanya bermilyar bintang dari hasil foto proyek di atas.

Foto foto tersebut di atas mampu dijadikan petunjuk adanya bidang datar yang padat dari sebuah galaksi. Proyek pengambilan gambar galaksi telah berjalan 10 tahun. Proyek tersebut mencoba mengkombinaskan data dari  UKIDSS/GPS, yang bertugas mengamati angkasa luar dengan fasilitas   “UK (Inggris ) Infrared Telescope” di  Hawaii dengan VVV survey  menggunakan  “Vista telescope di  Chile”.

Fasilitas astronomi terebut mampu melihat ruang angkasa  dengan panjang gelombang inframerah,  sehingga mampu mengamati partikel di Milky Way lebih canggih ketimbang teleskop optik.

Planet Pluto


From Wikipedia, the free encyclopedia
Page semi-protected
Pluto, yang secara resmi disebut (formal designation)  134340 Pluto, adalah benda angkasa padat ke dua yang dikategorikan sebagai planet kerdil (dwarf planet ) dalam sistim tata surya kita (Solar System). Sedangkan planet yang paling kerdil disebut dengan  ( Eris)


Pluto termasuk dalam 10 obyek padat yang  langsung beredar mengelilingi matahari (Sun). Semula Pluto diklasifikasikan sebagai  ninth planet, Pluto dikategorikan kembali sebagai Planet Kerdil (dwarf planet) setelahdiketemukan benda benda angkasa yang lebih besar dari Pluto yang tersebar di Sabuk Kuiper  (Kuiper belt.[i]).

Seperti bendan angkasa lainnya dalam  Kuiper belt, Pluto terdiri dari komposisi batu dan es, yang relative sedikit. Masa Pluto adalah 5 kali masa bulan (Earth's Moon) dan volumenya 3 kali bulan. Jarak Pluto dengan matahari adalah sekitar   30 to 49 AU (4.4–7.4 milyar  km) . 

Dari Tahun penemuan  1930 hingga  2006, Pluto diklasifikasikan sebagai  planet. Pada akhr 1970 ditemuakan planet minor yang diberi nama 2060 Chiron yang terletak di sebelah luar Pluto di tata surya kita, setelah itu barulah ilmuwan menggolongkan dalam  benda yang relative kecil sebending dengan Pluto. Sehingga klasifikasi Pluto sebagai planet utama mulai dipertanyakan.[13]
 
Pada akhir abad ke -20 dan awal abad ke 21, banyak benda angkasa serupa Pluto berhasil ditemukan di tata surya yang jauh, didaerah yang dikenal dengan sebaran  scattered disc object Eris  tepatnya pada tahun  2005, dari penemuan tersebut diketahui bahwa terdapat  lebih dari  27% lebih padat/kompak dari Pluto[14]
Pada August 24, 2006, the International Astronomical Union (IAU) menyimpulkan definisi tentang planet (defined what it means to be a "planet" within the Solar System. ). Hasil dari kesepakatan tersebut, menggolongkan Pluto sebagai planet, dengan tambahan istilah “kerdil”  sama seperti  Eris dan  Ceres.[15] Sehingga setelah lahirnya kesepakatan tersebut Pluto dinyatakan juga sebagai minor planets dan di beri nomor ( number ) 134340.[16][17]
 
Pluto memiliki 4 bulan , bulan yang terbesar dikenal dengan  Charon dan ditemukan pada  1978, kemudian  Nix dan  Hydra, yang ditemukan pada  2005,[20]dan yang terakhir diberi nama   S/2011 P 1, ditemukan tahun  2011.[21] Pluto dan  Charon terkadang bersama dalam satu sistim  ( binary system) di dalam keseimbangan gravitasi  (barycenter) . Hal ini karena orbitnya tidak dibarengi dengan benda angkasa lain [22] Tetapi IAU belum meresmikan definisi planet kembar kerdil, seperti Charion yang sebenarnya bulan ( moon )  dari  Pluto.[23]

Penemuan (Discovery)

Pada tahun 1840 Urbain Le Verrier memprediksi posisi planet Neptune setelah menganalisa orbit  Uranus.[24] Dari hasil analisa tersebut diperoleh kesimpulan, bahwa orbit  Uranus telah dibarengi orbit benda lain disamping Neptunus. 

Pada tahun  1906, Percival Lowell, yang mendirikan  Lowell Observatory di  Flagstaff, Arizona  tahun 1894, memulai meneliti dengan intensif adanya planet ke – 9 yang dinamakan  "Planet X".[25] By 1909, Lowell dan  William H. Pickering   berpendapat bahwa berdasarkan koordinat  (celestial ) memang mampu membuktikan terdapatnya planet tersebut. [26] Penelitian dan pengamatan Lowell terus dijadikan dasar penelitian tentang Planet X hingga dia meninggal pada  1916, tetapi sampai saat itu Lowell belum mampu mengungkapkan. Tetapi pada 19 Maret 1915 Observatorium Lowell berhasil  menggambarkan Pluto, meski  belum mampu mengenal /memastikan obyek yang digambar tersebut.

Orbit dan Rotasi Pluto (Orbit and rotation)

Perioda Rotasi Pluto adalah selama 248 tahun waktu bumi. Orbit Pluto memiliki karakteristik dibanding dengan planet lainnya, dengan karekteristik orbit ellip  yang pada bagian sala satu sisinya berjarak dekat dengan matahari, bagian rotasi tersebut dinamakan ecliptic. Tetapi orbit Pluto mengambil sudut inklinasi cukup tinggi sebesar lebih dari 17 ◦  (eccentricelliptical

Dengan adanya   eccentricity tersebut, menjadikan terdapatnya bidang yang cukup dekat dengan matahari, yang lebih dekat ketimbang jarak matahari dan Neptunus. Bidang yang dekat dengan matahari tersebut, mengandung keseimbangan gravitasi (barycentre) antara Pluto dan Charion, yang membentuk  perihelion pada tanggal 5 September , 1989,[1][j] an mencapai jarak yang lebih dekat lagi pada 7 Februari.[55]
 
Dengan perhitungan yang rinci didapat kesimpulan bahwa fenomena tersebut terjadi pada 40 tahun yang lalu, yaitu terjadi pada  July 11, 1735 hingga  September 15, 1749, demikian juga pada  April 30, 1483 dan 23  July, 1503, yang terakhir periode tersebut hanya berselang 20 tahun. Variasi tersebut disebabkan bervariasinya  kecepatan Neptunus pada orbitnya.

Meskipun pola perulangan tersebut membentuk struktur yang regular, namun pada kenyataan orbit Pluto terbukti tidak terarur (chaotic). Meskipun computer mampu memprediksi posisi Pluto hingga bebera juta tahun kedepan/kebelakang (forward and backward) namun perhitungan tersebut hanya sebuah spekulatif..[56][57]
 
Hubungan dengan Neptunus 

Meskipun orbit Pluto dengan Neptunus saling bertemu, namun kedua ben
da angkasa tersebut tidak pernah bertumbukan atau bahkan saling berdekatan. Mengapa ?
Karena pada kenyataanya kedua obyek tidak saling bertemu. Saat Pluto mencapai jarak terdekat dengan matahari, demikian  juga jarak dengan matahari. Tetapi orbit Neptunus berada di atasnya. Dengan jarak 8 AU di atas Neptunus, sehingga terhindarlah tumbukan keduanya.[58][59][60]
 
Rotasi Pluto

Perioda Rotasi Pluto ( rotation period), sama dengan  6.39 hari waktu bumi (Earth days.[64]). Sama seperti Uranus, Rotasi Pluto pada bagian sisnya di bidang orbitnya dengan sudut 120°,  sehungga menimbulkan variasi yang ekstrim, yang disebut  solstices, sehingga ¼ permukaanya akan mengalami siang hari selamanya dan sisi lainya gelap.[65]

Physical characteristics

Jauhnya Pluto dengan bumi menyebabkan sulitnya pengamatan, hingga tahun 2015. Sampai nantinya pesawat ruang angkasa  New Horizons berhasl mencapainya.[66]

Senin, 26 Maret 2012

Trojan Asteroid yang Akrab dengan Bumi


Dalam Ilmu  astronomy, Trojan  dikategorikan sebagai  minor planet  atau satelit alam (natural satellite) atau  bulan  (moon)  yang dapat bersama sama satu orbit dengan planet atau bulan yang lebih besar darinya., tetapi tidak pernah menumbuknya. Tumbukan antara bulan dan Traujan dapat terhindarkan karena kedua benda tersebut beredar masing-masing pada garis orbitnya, yaitu pada salah satu dari Lagrangian points yang stabil  (Trojan points), L4  dan  L5 (lihat gambar)

arak antara L4 dan L5  dalam gambar adalah sekitar 60° di atas obyek yang lebih besar . Trojan adalah obyek benda angkasa yang teratur objects ( co-orbital object). Dalam susunan orbit tersebut bintang yang besar dan planet yang lebih kecil selalu seimbang satu sama lain (barycenter). Barycenter adalah lokasi di jagad raya yang sedemikian rupa sehingga tarik menarik gravitasi dalam keadaan seimbang.

Sebagian besar masa benda yang lebih kecil terletak di salah satu Lagrange points yang bergabung membentuk medan gravitasi guna menciptakan kondisi fisika yang seimbang. Sebagai konsekuensinya masa tersebut akan beredar dalam orbitnya mengikuti planet dengan  period yang sama[1]

Asteroid Trojan  adalah  asteroids yang tetap berada pada  Trojan point pada planet tertentu . Sedangkan Bulan Trojan ( Trojan moon) adalah bulan yang ada di  Trojan point pada bulan lain yang lebih besar.

Saturn memiliki banyak  Trojan satellites: Saturnus  memiliki satelit bernama  Tethys  dan memiliki juga  Trojan moons (Telesto dan Calypso). Bulan ke 2 Saturnus diberi nama  Dione juga memiliki 2  Trojan moons (Helene dan Polydeuces).
Pada Tahun  2011, NASA mengumumkan pertama kali mereka menemukan Trojan Bumi (first known Earth Trojan.[2])
Pada Tahun  1772 ahli matematika astronomi  Joseph-Louis Lagrange (Perancis) memberikan prediksinya bahwa terdapat obyek jagad raya, yang merupakan kumpulan benda kecil dan tersebar di 2 lokasi di orbit Jupiter.

Ternyata adalah sebuah orbit Trojan di Lagrangian points Jupiter (Jupiter's Lagrangian points), Nama Trojan diadopsi dari kisah Perang Trojan (Trojan War ) yang ada di Greek mythology. Dengan kesepakatan internasional asteroid yang mengorbit di garis L4 Jupiter di beri nama pahlawan yang memenangkan perang dari Latin/Yunani, sedangkan L5 untuk pihak Troujan. Namun kesepakatan tersebut tak berlaku untuk 617 Patroclus dan Trojan  624 Hektor,  yang sebenarnya pada posisi yang salah.[4] Para ahli astronomi memprediksi bahwa  Jupiter Trojans adalah sekumpulan  asteroids  pada sabuk asteroid (asteroid belt.[5])

Nama Nama dan Fenomena Trojan
·         Ahli Astronomi  berhasil mendeteksi asteroid yang tak jauh dari bumi  bergerak dalam orbit bumi.
·         Terdapat juga obyek angkasa seluas  200-300m  pada orbit bumi kita
·         Berdasarka posisi mereka, kita bisa menyimpulkan bahwa benda itu adalah  Trojan asteroid – suatu obyek yang sama pada  Jupiter, Neptune dan  Mars.


Sabuk Asteroid


Sabuk Asteroid dalam  Solar System terletak antara orbit planets Mars  dan  Jupiter.  Pada sabuk tersebut  terdapat sejumlah besar  benda angkasa  yang  bentuknya tidak teratur, yang disebut dengan asteroids atau minor planets. Sabuk Asteroid ini (Asteroid belt ),  disebut juga  main asteroid belt atau  main belt, sebab dalam tata surya kita terdapat juga asteroid yang dekat dengan bumi, contoh : near-Earth asteroids  dan  trojan asteroids

Dalam sabuk asteroid, terdapat 4 asteroid besar, yaitu: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Asteroid tersebut memiliki diameter lebih dari 400 km, sedangkan  hanya Ceres, yang tergolong planet kerdil  (dwarf planet), karena memiliki diameter  950 km .[1][2][3][4]
 
Di Permukaan asteroid hanya  dapat kita jumpai partikel. Tercatat dalam sejarah tidak pernah terjadi tumbukan antara 2 asteroid besar, karena mereka termasuk dalam satu kelompok asteroid (asteroid family), yang memiliki orbit dan komposisi yang sama, tumbukan antara kedua asteroid akan menghasilkan debu debu jagad raya yang zodiacal light mereka, yaitu :  Asteroid asteroid tersebut dalam sabunya dapat dikelompokan menurut spectra (komponen penyusun) mereka, yaitu carbonaceous (C-type), silicate (S-type) dan Kaya Mineral (M-type).

Asteroid belt terbentuk dari nebula tata surya (solar nebula) dalam kelompok pembentuk  planetesimals ( obyeks yang lebih kecil dari planet dan merupakan cikal bakal planet) yang kenudian membentuk  protoplanets. Diantara  Mars dan  Jupiter, terdapat ruang gravitasi, yang memungkinkan planet planet raksasa mempercepat (accrete) mengorbit protoplanet untuk  menuju planet raksasa tersebut.

Tumbukan asteroid dengan planet besar tersebut terjadi dengan dasyat, planetesimals dan sebagian besar ptotoplanets hancur, oleh karena itu sebagian besar sabuk asteroid menjadi hilang dalam proses pembentukan tata surya. Pada tahap itu juga terjadi banyak tumbukan antara meteorite dengan planet dalam.

Orbit asteroid tetap terbentuk, beredar mengelilingi matahari membentuk orbit resonansi orbital resonance  bersama dengan  Jupiter. Sehingga terbentuklah celah Kirkwood (Kirkwood gap).