Sabtu, 23 Oktober 2010

Menantikan Tampilan Masyarakat ON-LINE

Bila masyarakat Negara Paman Sam yang berpenduduk kurang lebih 250 juta jiwa dan diketahui bahwa 123 juta jiwa diantaranya telah rajin membaca surat kabar on-line, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa 50 % warga USA tersebut adalah masyarakat yang tidak mau ribet dalam melahap informasi yang up to date. Mereka tidak mau lagi harus menunggu jam sirkulasi informasi dari media cetak.

Inilah salah satu karakter peradaban yang modern, peradaban yang menuntut layanan informasi dalam bilangan detik. Suatu kejadian berlangsung beberapa saat sebelumnya, bisa langsung dikonsumsi saat ini juga. Inilah pula yang dibutuhkan oleh pebisnis modern yang selalu mengamati gejolak ekonomi dunia dan peluangnya. Namun bukan sampai di sini saja pelayan perusahaan jasa pelayanan informasi on line dalam memuaskan masyarakat Negara Paman Sam tersebut, terbukti seperti yang dilansir oleh Straits Times, Sabtu (9/10/2010), yang melaporkan bahwa Wall Street Journal, New York Times, dan USA Today merupakan tiga di antara banyak perusahaan media yang berminat membuat aplikasi untuk tablet Galaxy Samsung. Seperti diketahui perangkat tablet mampu menyimpan memory jauh lebih besar ketimbang hardrive.

Oleh karena itu, ketiga perusahaan besar tersebut ingin memaksimalkan perangkat apa saja, termasuk tablet, untuk memperluas cakupan pembaca mereka. Baik dengan menggunakan tablet yang kadung popular, Apple, atau yang baru akan digelontorkan oleh Samsung, Galaxy tablet. Menurut data penjualan tablet kemungkinan akan mencapai lebih dari 15 juta unit tahun ini dan lebih dari 48 juta unit pada tahun 2011.

Kenyamanan iptek untuk mewadahi informasi tersebut tentunya akan berimbas pada Masyarakat Indonesia yang reltif lebih rendah minat bacanya, ketimbang masyarakat Negara lain. Namun karena dinamika politik di era reformasi yang berciri pada perseteruan para petinggi, perebutan kursi kepresidenan, maraknya demo anarkis, aksi terorisme, Gayusmania dan petualngan Ariel, mau tidak mau masyarakat kita menjadi bergairah dengan sodoran multimedia yang murah. Meski sebagian besar masih belum bergeser dari tayangan media elektonik.

Namun di luar dugaan masyarakat kita telah menempati 10 besar dunia dalam hal pengguna facebook (sebesar 22 juta ), raihan ini telah membesarkan hati kita bahwa minat baca terutama remaja kita tidak separah yang kita bayangkan. Ditambah lagi bahwa siapapun yang menggandrungi facebook, berarti juga telah mampu dalam hal aplikasi perangkat dunia maya dan tentunya mampu untuk membeli voucher internet dalam arti luas. Maka dari itu kehadiran media on line dalam kehidupan masyarakat Indonesia tidak lagi tertepiskan pada masalah budaya, keterpurukan, minat baca ataupun faktor lainnya.

Oleh karena itu aka lebih familiar lagi kehadiran media on line yang mampu menyodorkan informasi tentang life style masyarakat modern Indonesia, seperti misalnya shop on line, job vacation, educational information dan diharapkan di masa depan bahwa bahan ajar pembelajaran peserta didik di sekolahpun menggunakan jasa ini.

Meski kita tahu bahwa media on line telah diterima oleh Masyarakat Indonesia, namun kitapun tahu bahwa sebagian masyarakat kita masih asing dengan media tersebut. Tentu saja hal ini berdasarkan laporan Dzulfian Syafrian (Fokus pada Kesejahteraan Rakyat, 2009) yang menyatakan bahwa bahwa sejak tahun 2004, angka kemiskinan masih sebesar 36,2 juta (16,6%). Angka ini sempat turun pada tahun 2005 menjadi 35,1 juta (16%). Namun naik lagi pada tahun 2006 menjadi 39,3 juta (17,8%) karena dipicu kenaikan harga BBM pada tahun 2005. Sejak tahun 2007 hingga 2009 trend angka kemiskinan terus menurun dan telah menyentuh angka 32,5 juta (14,2%) pada tahun 2009 ini.

Selain kemiskinan, angka pengangguran juga masih cukup besar. Pada tahun 2004, angka pengangguran sebesar 10,2 juta (9,8%), kemudian terus meningkat menjadi 10,8 juta (10,3%) pada tahun 2005 dan 11,1 juta (10,4%) pada tahun 2006. Serupa dengan fenomena kemiskinan, angka pengangguran mengalami penurunan pada tahun 2007 hingga 2009. Pada tahun 2009 ini, angka pengangguran masih sebesar 9,2 juta (8,1%).

Apabila fenomena keterpurukan di atas berhasil kita tekan seminimal mungkin, sehingga mampu menjadi stimulus korelasi posotof terhadap konsumsi dunia maya, sehingga setiap informasi vital yang dibutuhkan untuk kebutuhan mendasar masyarakat kita. Maka tidak menutup mata, bahwa beberapa dasawarsa ke depan Masyarakat Indionesia akan mampu tampil sebagai masyarakat informative melalui jasa jejering media on line.

Rabu, 13 Oktober 2010

Masih Adakah PANGAN Untuk nak Cucu Kita

Masalah Pangan di Indonesia memang merupakan fenomena yang menarik perhatian kita semua, bukan hanya masalah pasang surutnya ketersediaanya di pusaran dinamika politik Indonesia tetapi ketersediaan yang cukup berlimpahpun banyak mengundang perhatian kita semua. Permasalahan yang kompleks dan keterlibatan berbagai faktor pendukung tersebut, ibarat interaksi berbagai faktor yang mendukung fungsi dan peran sungai dari mulai hulu hingga hilir.

Lantas di Negara yang berpenduduk kurang lebih 250 juta jiwa, dengan faktor pendukung tumbuh kembangnya masalah pangan yang saling tumpang tindih di tambah dengan keterpurukan multidimensional serta bergesernya nilai sosial masyarakat ke arah anarkisme. Masalah panganpun menjadi masalah yang amat pelik. Lantaran menelibatkan produktifitas para petani/pebisnis agro, inovasi teknologi baik mutu dan diversifikasi bahan pangan, pengelolaan pasca panen dan lain sebagainya.

Secara garis besar pengadaan pangan dimulai dari keterlibatan organisma produsen (tumbuhan) serta peranan konsumen (hewan) sebagai sumber bahan pangan untuk manusia. Hal ini seharusnya menjadi masalah yang dominan, karena manusia adalah . organisma yang tidak mampu memproduksi bahan pangan sendiri, fungsi ini memang mutlak menjadi faktor pembatas manusia, karena secara biologis manusia tidak mampu mensintesa bahan anorganik menjadi bahan organik bahan pangan. Konsekuensi logis dari specifikasi manusia tersebut adalah “penertiban tata guna lahan” yang efisien.

Nampaknya kepelikan ini diawali dengan tata guna lahan yang amburadul. Tidak adanya ketegasan dari otoritas dalam pengendalian tata guna lahan mengakibatkan menyusutnya lahan produktif semata mata untuk kebutuhan pemukiman. Sejak tahun 2005 diperkirakan bahwa tidak kurang dari 42,40 persen luas sawah irigasi di Indonesia dikonversi ke sektor lain. Bahkan menurut Mantan Menteri Pertanian Anton Apriyanto kurangnya perhatian semua pihak menyebabkan setiap tahun sebanyak 330 hektar lahan produktif beralih fungsi dan yang mengkategorikan sebagai angka yang cukup spektakuler. Sehingga menurut Rachmat Pambudy Sekjen HKTI luas lahan produktif di Indonesia kini hanya tinggal 8, 6 juta hektar.

Lebih lanjut Sekjen HKTI menuturkan bahwa, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat permintaan pangan yang tinggi. Sebetulnya, permasalahan pemenuhan kebutuhan pangan ini justru dapat menjadi peluang bagi Indonesia sebagai negara agraris karena sebagian besar mata pencaharian penduduk tergantung sektor pertanian. Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, bila kita kaitkan dengan pernyataan Siswono Yudo Husodo saat menjadi nara sumber diskusi “Tantangan dan Prospek Pertanian di Indonesia” bertempat di Kantor Deplu (15 April 2008) menjelaskan bahwa masalah utama yang masih akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan adalah masalah pangan. Meskipun sebagai negara agraris, Indonesia masih mengimpor beras. Hal yang sama juga terjadi pada komoditas pertanian lainnya seperti gula, dan daging sapi.

Langkah efisienpun perlu diambil, dengan tekad yang serius sehingga Indonesia mampu terlepas dari lilitan ketergantungan Negara lain, meski kita sendiri sedang di lilit keterpurukan. Fungsi penelitin dan pengembangan komoditi pertanian segera dengan sigap mencari terobosan penemuan produk hasil bioteknologi tepat guna yang murah dan praktis. Hal ini perlu dilakukan, lantaran ekstensifikasi lahan pertanian, meski di luar Pulau Jawa dengan membuka hutan alam sudah tidak efektif lagi.

Kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki hutan seluas 162.290.000 hektar (Dinas Kehutanan Indonesia, 1950). Lantas apakah kita mampu terus memfungsikan hutan Indonesia, bila luasnya terus saja menciut, sebagaimana dilaporkan Kementrian Kehutanan bahwa hingga tahun 1992 luasnya tinggal 118,7 juta Ha, kemudian pada tahun 2003 berkurang menjadi 110,0 juta Ha dan tahun 2005 tinggal 93,92 juta Ha (Praktis tinggal 58 %. Kita akan lebih meratap pilu bila menyikapi laporan World Resourches Institute (1977) yang menyatakan bahwa Indonesia telah kehilangan “hutan asli alamnya” hingga mencapai 72 %..

Bila perlu kita merekonstruksi rencana pembangunan lima tahun periode ke II menuju Masyarakat Indonesia yang kokoh ketahanan panganya, lengkap dengan diversifikasi bahan pangan, melimpahnya produk bioteknologi dan diterapkanya sistim pertanian yang intensif. Setelah Soeharto gagal mencanangkan repelita pada masa Orde Baru beberapa waktu silam. Setelah kita menapaki era reformasi, maka sudah barang tentu program tersebut di ataspun bakal menggapai keberhasilan (Dari beberapa sumber).

Rabu, 29 September 2010

BANJIR DI PAKISTAN

Diterjemahkan dari Laporan GOOGLE- 8/13/2010 09:38:00 AM). Pakistan saat ini telah dilanda banjir bandang terparah dalam sejarah, hal ini karena sebanyak 14 juta warganya menderita akibat banjir terseut. Jumlah ini sungguh menakjuibkan dan sebanding dengan korban bencana tsunami yang menyerang Samudra Indonesia Tahun 2004silam., bencana gempa bumi di Kashmir Th 2005 dan gempa bumi di Haiti 2010 silam.
Selain itu banjir bandang tersebut juga menghancurkan infrastruktur dalam 2 minggu ini, padahal selama waktu tersebut warga sangat membutuhkan air bersih untuk hidup. Sementara itu bantuan dari Badan Badan Duniapun berdatangan dengan skala prioritas utama membangun peralatan yang dibutuhkan, sebagai upaya nyata. Selain itu badan badan dunia tersebut juga telah menyumbang sebesar 250.000 Dolar AS. Badan dunia tersebut adalah team Googlers.

Team ini talah berpengalaman dalam menangani bantuan bencana alam, seperti gempa bumi di Haiti, pada kesempatan itu tam Google juga telah memberikan advice-nya tentang tehnik penyinaran- Xray, yang dibutuhkan di rumah sakit, bedah orthopedis. Serta mendayagunakan satelit untuk komunikasi bantuan bencana alam itu

AIR TANAH YANG MENGGESER IBU KOTA PROPINSI

Beberapa waktu silam Masyarakat Jawa Tengah telah menyimak berbagai silang pendapat tentang prediksi tenggelamnya Kota Semarang di Tahun 2016, seperti juga polemik bakal tenggelamnya Kota Jakarta. Di tengah merebaknya perdebatan publik tersebut, sebagian masyarakat mencuatkan pendapat penunjukan Solo sebagai Ibukota Jawa Tengah yang baru menggantikan Semarang, yang tiada henti hentinya dilanda banjir hujan dan rob yang dilematis.

Lepas dari permasalahan tersebut kita kembali ke beberapa pendapat para ahli Planologi yang mengemukakan secara tehnis ancaman kota Semarang di masa-masa mendatang,, melalui beberapa penelitian ilmiahnya. Hal ini untuk menjembatani tajamnya opni yang saling bersebrangan.. Terutama alasan tehnis yang kita semua tahu , bahwa ancaman banjir rob dari tahun ke tahun telah melebar merambah Kota Semarang, hingga menusuk ke tengah kota.

Banjir rob tersebut disebabkan oleh aktifitas penurunan air tanah yang terus menerus sepanjang tahun dan diperparah dengan sistim drainase kota yang kurang memadai.Dr. Ir. Suripin M.Eng yang dikutip dari abstraksi Dwiyanto, Agung (2009) Stasiun Tawang Yang Terdholim, yang diterbitkan Jurnal Nasional, menyatakan bahwa topografi wilayah Semarang memiliki kemiringan antara 0 sampai 2% dan ketinggian ruang antara 0-3,5 mdpl.

Adapun Semarang bagian atas dengan ketingggian antara 90-200 meter dari permukaan laut. Semarang sudah menjadi langganan banjir dan rob sejak beberapa tahun yang lalu. Jika penanganan banjir tidak sistimatis, diperkirakan pada 2019 Semarang bawah akan tenggelam. Prediksi itu didasarkan pada penurunan lahan yang terjadi tahun demi tahun, yang semakin lama semakin mengkhawatirkan. Pada sejumlah kawasan, penurunan terjadi hingga 14 cm. ‘Itu berarti bencana sudah di depan mata. Pemkot perlu memikirkan secara serius banjir yang terjadi selama ini, Data terakhir yang dapat dilihat tingkat penurunan tanah 0 centimeter di SPBU Kaliwiru, Jl Akpol 0,50 cm, Taman Diponegoro 0,54 cm, Lapangan Bayangkara 0,84 cm, Tugu Muda 1,54 cm, dan stasiun poncol 2,4 cm.

Penurunan yang cukup dalam terjadi di sekitar Jembatan BKB 3,00 cm, Jl Kol Sugiyono 3,80 cm, Jl Imam Bonjol 4,60, Perumahan Semarang Indah, 5,00 cm, Jl Ronggowarsito 5,27 cm, Tanggul BKB Tanah Mas 6,27 cm, dan Tanggul Kali Semarang 7,23 cm. Penurunan lebih dari 10 cm terjadi di Bolt B Sriboga Raturaya 13,50 cm dan Bold T Sriboga Raturaya 14,43 cm. Prediksi tenggelamnya Semarang bawah sebetulnya bukan isapan jempol. Bila dilihat dari alat ukur di Stasiun Tawang 30 tahun yang lalu masih dua meter di atas permukaan laut (mdpl), kini diperkirakan malah minus dari permukaan laut. Bila kita analisis penurunan permukaan tanah di berbagai wilayah Semarang tersebut, maka kita bisa menarik kesimpulan rata-rata penurunan permukaan tanah Kota Semarang adalah sebesar 4, 3 cm per tahun..

Sehingga dalam waktu 30 tahun mendatang rata-rata permukaan tanah Kota Semarang turun sebesar 1, 3 meter. Hal ini berarti pula untuk wilayah sekitar Bold T Sriboga Raturaya akan turun menjadi 4, 2 meter, yang sudah barang tentu tidak memungkinkan untuk berlangsungnya aktifitas dan kehidupan sosial.Telah banyak diungkapkan oleh laporan ilmiah dari banyak cendekiawan tentang secara umum faktor utama penyebab penurunan tanah suatu kawasan, yaitu pengambilan air tanah yang tidak terkontrol.

Memang fenomena pengambilan air tanah bersifat kontradikif bila dihubungkan dengan Kota Semarang sebagai kota besar yang tumbuh pesat diberbagai bidang, terutama bidang industri, real-estate dan jasa lainnya yang menuntut penyediaan air tanah yang berlimpah. Sehingga jelas sudah bahwa penurunan tanah atau amblesan merupakan fenomena alam yang banyak terjadi di kota-kota besar, yang terletak di atas lapisan batuan sedimen. Penurunan tanah dapat disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, beban bangunan, konsolidasi alamiah lapisan tanah, serta akibat gaya tektonik.

Dari berbagai sebab tersebut, pengambilan air tanah secara berlebihan melebihi kapasitas alirnya oleh industri diyakini sebagai penyebab utama terjadinya penurunan tanah. ( Dongeng Geologi http://rovicky.wordpress.com). Menurut pernyataan Ka.Bagian Perekonomian Setda Kota Semarang Drs.Masrohan Bahri, MM pada acara Workshop Pengendalian dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah (30/11) di Vina House bahwa Pengambilan Air Bawah Tanah ( ABT ) di Kota Semarang sudah berada dalam kondisi memperihatinkan, cekungan Semarang-Demak merupakan salah satu dari empat cekungan yang sudah tergolong rawan dan kritis untuk pengambilan Air Bawah Tanah pada kedalaman 40-150 meter.

Penghambilan air tanah yang tidak terkontrol ini menyebabkan penurunan permukaan air bawah tanah di Kota Semarang cukup signifikan. Oleh karena itu penurunan terutama di kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Genuk dan Kecamatan yang terletak didekat pantai yang ditandai dengan penurunan permukaan tanah (Land Subsidence). Dari hasil survey, penurunan permukaan ABT di Kota Semarang di tahun 1970-an baru 0,5 – 3,5 meter tapi penurunan dari tahun ke tahun terus meningkat dan diperkirakan ditahun 2000-an mencapai 11,5 – 24,6 meter. Dikatakan bahkan disekitar pelabuhan Tanjung Emas mencapai 15 sentimeter per tahun. Penurunan muka air tanah ini dipengaruhi jenis lapisan tanah dipantai Semarang yang mengalami pemadatan alami ( www. Semarang. go.id,2009 ).

Ancaman tenggelamnya Kota Semarang bukan hanya ramalan dan isapan jempol saja. Hal ini bisa kita ketahui sebuah fakta bahwa banjir rob setiap tahun selalu saja bertambah luas hingga merangsek hampir ke tengah kota. Dapat kita lihat sebuah kenyataan pula bahwa saluran pembuangan di tiap kawasan setiap penjuru Kota Semarang tidak bisa mengalir lancar, ditambahkan pula bahwa hampir di setiap ruas jalan dan rumah penduduk di kawasan Semarang Utara selalu dilakukan penggurukan rutin tiap dekade agar tidak terkena banjir rob.

Kita mungkin dapat membayangkan kondisi beberapa dasawarsa ke depan untuk Kota Semarang yang memiliki urgensi sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, masih mampukah memiliki daya dukung ke arah itu.Tantangan yang berat telah menghadang kita apabila kita bertekad bahwa Semarang tetap menjadi Ibukota Jateng, dengan langkah yang sigap, serius, kontruktif dan mengintegrasikan semua komponen pendukung penyelamatan penurunana permukaan air tanah dan permukaan tanah, dengan cara meminimalis pengambilan air tanah yang sembrono. Tentu saja disini fungsi PDAM Pengkot Semarang harus mampu menggantikan fungsi tersebut. Langkah ini bisa saja dengan jalan pipanisasi bawah tanah untuk debet yang maksimal. Bukankah Wilayah Jateng Bagian Utara adalah wilayah yang relatif stabil terhadap gempa. Semoga wacana ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

MANFAAT BUAH KERSEN

Pohon Kersen/Kresen/Talok banyak tumbuh di dataran rendah dan tersebar di persada tanah air kita. Pohon ini banyak dijumpai tumbuh di sembarang tempat di berbagai jenis tanah, sehingga terkesan pohon ini termasuk pohon liar. Karena sifat-sifat dan daya tahannya itu,Pohon Kersen (Sumber Wikipedia, 2010).pohon kersen menjadi salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis. Berasal dari Amerika tropis (Meksiko selatan, Karibia, Amerika Tengah sampai ke Peru dan Bolivia), kersen dibawa masuk ke Filipina pada akhir abad-19, dan lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara.

Namun belakangan ini masyarakat mulai “tidak memandang sebelah mata” terhadap pohon kersen ni, lantaran buah yang dihasilkan memiliki nilai manfaat yang tidak bisa dikesampingkan.[Image] Masyarakat mulai mengenal buah kersen sebagai obat “anti asam urat”, “penghilang pusing-pusing pada penderita hypertensi” dan “penambah stamina tubuh”. Bila kita mengkonsumsi sepuluh buah kersen yang berwarna merah (matang) dapat menambah vitalitas tubuh setara degan satu sachet preparat suplemen. Hal ini disebabkan karena kandungan multivitamin, mineral dan vitamin pada buah kersen mendukung untuk fungsi tersebut.Hal ini telah dibuktikan dengan uji laboratorium yang dilakukan oleh FMIPA UNY, seperti yang dituturkan oleh Humas FMIPA UNY Dedy Herdito MM bahwa kandungan gizi buah kersen tidak kalah dengan buah lainnya, terbukti kandungan Buah Kersen (Sumber Wikipedia, 2010)Vit C buah kersen mencapai 90 mg dibandingkan mangga yang hanya 30 mg, demikian juga dengan kandungan Kalsium hingga mencapai 125 mg, lebih tinggi dibanding mangga yang haya 15 mg.

Namun karena rasa buah ini tidak selezat buah lainnya, maka kersen banyak tidak disukai oleh masyarakat. Namun hal ini dapat dantisipasi dengan memblandernya dan ditambah sedikit gula merah, maka akan menambah buah ini menjadi lebih “favourible”. Buah kersen yang diblender tersebut memliki rasa mirip jus kacang hijau.

Konsumsi olahan buah kersen tersebut, sangat cocok dikonsumsi pada saat bulan puasa. Blender buah kersen dan gula merah atau madu secukupnya sesudah sahur, akan menambah vitalitas kita pada saat menjalankan ibadah puasa. Namun perlu diwaspadai bagi kita yang memilki gigi berlubang. Konsumsi buah ini akan membuat nyeri pada gigi yang berlubang tersebut.

Dengan khasiat buah kersen tersebut tentunya kita akan lebih peduli dengan pohon kersen yang semula dianggap pohon liar. Yang sebenarnya merupakan pohon yang gampang pemeliharaannya, cepat tumbuh dan bisa menjadi naungan lingkungan di sekitar kita. Dengan demikian jadilah pohon dan buah kersen menjadi sumber alam hayati yang bermanfaat bagi kehidupan kita.

TETAP BUGAR DI BELAKANG KEMUDI

Kita tidak mampu membayangkan lagi berapa banyak jumlah korban jiwa, harta dan airmata yang tertumpah di jalan raya, akibat korban kecelakaan lalin. Alasan tersebut memang masuk akal, bila kita melakukan analisis menegenai mengapa paga benturan antara beberapa kendaraan selalu memakan korban.

Dalam ilmu Fisika diungkap bahwa setiap benda apa saja yang bergerak, selalu memiliki kecendrungan untuk selalu bergerak dan sebaliknya. Teori ini disebut dengan Inertia Benda. Besarnya kecenderungan tersebut bergantung pada massa benda dan kecepatannya.

Sehingga bila suatu benda A bergerak dengan laju tertentu, kemudian tiba-tiba saja menabrak benda B, maka benda A tersebut akan cenderung meneruskan gerak ke arah semula. Kitapun sekarang mampu menganalisis bagaimana bila benda tersebut adalah kendaraan ( bus, tronton, sedan , van atau sepeda motor dan lainnya), yang memuat penumpang manusia.

Sudah barang tentu seluruh penumpangpun akan meneruskan gerak ke depan dengan konsekuensi menabrak apa saja yang ada di depan kita. Bahkan pada banyak kasus sering terjadi korban kecelakaan yang mampu terlempar keluar body kendaraan akibat besarnya gaya inertia ini.

Wacana tersebut di atas adalah sebuah gambaran seringnya jatuh korban akibat kecelakaan lalin. Lebih bijaksana lagi, apabila kita berusaha semampu kita untuk menghindari sebuah laka, Karena dengan kiat seperti inilah, jumlah korban laka di Indonesia bisa ditekan seminimal mungkin. Hal ini tentunya sebagai jawaban atas ekspos beberapa media yang menganalisis bahwa jumlah rata-rata korban jiwa per tahun akibat laka hampir menyamai jumlah korban perang.

Oleh karena itu jadilah sebuah harga mati bagi setiap individu pengguna jalan raya untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan “on road”. Memang seabreg instrumen kendaraan yang harus kita periksa, dari mulai ban hingga busy perapian. Namun yang lebih essensial adalah penyiapan diri kita sendiri sebelum duduk di belakang kemudi atau stang.

Namun jauh lebih penting lagi adalah penyiapan mental dan psichologi kita sebelum melakukan sebuah perjalanan. Upayakan semaksimal mungkin kebugaran yang menjadi modal utama apabila kita berada di belakang kemudi, apalagi bila untuk perjalanan antar kota. Sebab kemahiran atau profesionalisasi dalam mengemudi tidak selalu menjadi suatu jaminan safty-firs. Oleh karena itu seorang driver yang baik, adalah sosok yang tahu persis kondisi kendaraanya, terlebih lebih dirinya sendiri.

Kebugaran bisa kita wujudkan apabila telah tercapainya keseimbangan hormonal, zat nutrient dalam tubuh, tidak ada gangguan mikroba dan tidak ada gangguan fa'ali. Maka apabila terjadi gangguan seperti tersebut di atas direkomendasika agar perjalanan kita ditunda terlebih dahulu. Konsumsi supplement tubuh sangat direkomendasikan dihindari. Sebab pengaruh senyaa tersebut justru akan merusak ginjal dan organ hati.

Pengalaman empiris dari penggunaan supplement adalah menciptakan sesaat kebugaran, setelah beberapa jam justru kita akan lebih loyo lagi. Lebih disarankan lagi bila kita ingin mendapatkan kebugaran yang vital, hendaknya kita lakukan senam kesegaran jasmani yang teratur. Sebab akan menimbulkan peredaran darah dalam nadi yang teratur, lebih jauh lagi akan mengakibatkan suply Oksigen ke otak akan tercukupi.

Kebugaran suatu jasmani juga bisa dipengaruhi oleh gangguan psychologis, yaitu beban pikiran, kekalutan, kegelisahan dan lain sebagainya, yang kesemuanya sangat menggrogoti kebugaran kita. Keadaan seperti ini memang menjadi masalah yang pelik, maka way-out yang disarankan hanya berobat ke ahli jiwa dan yang lebih penting lagi dihindari duduk di belakang kemudi, baik untuk jarak pendek apalagi antar kota.

Diharapkan dengan sikap mental seperti ini, yang mampu terinternalisasi pada setiap pengemudi semua kendaraan, angka kecelakaan, jumlah korban dan aspek lainnya yang ditimbulkan oleh laka akan berkurang hingga taraf minimal.

BUMIKU MAKIN PANAS

Sikap hidup manusia (life-style ) modern memiliki ciri yang specifik dalam pemenuhan kebutuhanya , yang cenderung serba instan, praktis dan murah. Sikap hidup yang demikian telah menjadikan Bumi yang kita tempati menjadi musuh kita sendiri, setelah berjuta tahun lamanya bumi menjadi sahabat setia species manusia dan organisma lainnya. Setelah manusia merasakan berbagai macam kerusakan alam ( Global Warming, El Nino , La Nina dsb ). Barulah manusia mulai berpikir untuk menyelamatkan bumi ini.
Tepat di Bulan Pebruari 2007, dua tahun yang lalu, para ilmuwan yang bernaung di bawah bendera Persatuan Bangsa Bangsa telah melaporkan bahwa pemanasan global telah melanda Bumi dan akan terus berlanjut sepanjang abad ini. Di dalam laporan tersebut juga telah disebutkan bahwa pemanasan global yang terjadi 90 % disebabkan karena ulah manusia. Keputusan tersebut juga telah disepakati oleh banyak ilmuwan lainnya yang tergabung di luar forum tersebut dan telah mengindikasikan dampak pemanasan global terhadap bumi di masa mendatang.

Hal ini disebabkan karena daya dukung alam ( sustain ability ) telah terancam dengan adanya laju pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengambilan sumber daya alam yang menunjukan skala dil luar takaran umum. Ditambah lagi dengan timbulnya pencemaran udara, pengumpulan dan penyebaran zat buang yang beracun, kerusakan dan penebangan hutan, tanah dan air, kerusakan lapisan ozon, emisi gas rumah kaca yang mengancam hidup manusia dan ribuan species organisma lainnya, kelestarian alam dengan keanekaragaman hayati serta kelestarian alam sebagai warisan generasi mendatang.
• Emisi Gas

Senyawa kimia yang berupa gas dan terperangkap dan menghangatkan atmosfer disebut dengan gas rumah kaca. Berikut ini akan kami kemukakan pembahasan emisi gas rumah kaca yang terdapat di atmosfir bumi dan pergerakan dari gas- gas itu. Beberapa gas rumah kaca seperti CO 2 terdapat secara alami di atmosfir karena teremisikan oleh proses alam dan aktifitas manusia.

Sedangkan gas lain yang terakumuls di di atmosfer akibat ulah manusia , adalah:. Karbon Monoksida (C O ) . Ambang batas di atmosfer yang ditentukan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan kita adalah 15.000 μ m / m 3. Selanjutnya gas Metana (CH 4 ) Nitrogen Okseda ( N 2 0 ) . . Ambang batas di atmosfer yang ditentukan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan kita adalah 316 μ m / m 3. Gas Flour, gas Flour mampu mengikis lapisan Ozon . Gas ini diemisikan dalamjumlah yang sedikit, tetap sngatbberpotensi besar dalam efek rumah kaca. Oleh karena itu gas-gas tersebut disebut sebagai senyaw penyebab Pemanasan Global yang Potensil.

• Pengukuran Gas Rumah Kaca

Pengukuran gas rumah kaca adalah kegiatan yang menyangkut penghitungan jumlah gas yang diemisi atau dipindahkan ke atau dari atmosfer dalam jangka waktu tertentu ( biasanya per tahun ). Dalam kegiatan pengukuran ini juga mencakup masalah informasi dan aktifitas yang menyangkut emisi atau perpindahan ke dan dari atmosfer. Pengamatlingkungan hidup perlu melakukan pengukuran gas rumah kaca untuk mengukur tingkat emisi dan untuk menentukan kebijakan dalam hal penanggulangan efek rumah kaca.

Aspek yang sangat mendasari pengukuran ini adalah untuk menentukan himbauaan kepada umat manusia dalam mengkonsumsi BBM. Karena terdapat kecenderungan semakin meningkatnya laju perekonomian global, maka semakin meningkat penggunaan BBM dan batubara.

Pengukuran gas rumah kaca di Negara Paman Sam perlu kita contoh, guna monitoring emisi gas yang merusak lingkungan hidup tanah air kita. Pengukuran in dilakukan oleh lembaga research yang dinamakan The Fourth U.S. Climate Action Report da telah malaporkan bahwa sejak tahun 1990 – 2004 di AS emisi karbon dioksida meningkat sebanyak 20 %, tetapi emisi Metana dan Nitrogen Oksida turun dari 10 % menjadi 2 %. Penurunan emisi Metana belakangan ini berkurang karena perkembangan diversifikasi tekhnologi dan perubahan berbagai kebijakan.

Namun demikian telah diasumsikan bahwa emisi gas akan terus bertambah di masa depan. Peningkatan tersebut bisa diatasi dengan penggunaan sumber energi yang baru , penerapan tekhnologi yang bersih dan perubahan lainnya. Mengapa pemanasan global begitu penting dibicarakan oleh para ahli lingkungan hidup sedunia. Hal ini disebabkan pemanasan global lebih banyak berdampak negatif ketimbang dampak positifnya.

Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh fenomena tersebut adalah :terjadinya kerusakan sirkulasi air laut, sehingga menimbulkan perubahan cuaca yang sulit dipredeksi, timbulnya gejala kekeringan, menyebabkan perubahan cuaca yang ekstrim dengan cirri banyak terjadinya badai dan menghilangnya lapisan es atau glaciers. Sehingga menyebabkan naiknya permukaan air laut. Dampak yang paling menyengsarakan umat manusia dan organisma lainnya adalah kenaikan temperatur atmosfer bumi akibat pekatnya atmosfer dengan gas buang tersebut.

 Jarak Maahari dan Bumi

Meskipun demikian pengaruh jarak matahari bumi dalam batas minimum karea lintasan orbit bumi adalah berbentuk elip, tidak pernah mengancam kehidupan organima. Bentuk elip orbit bumi berevolusi, akan membawa specifikasi pasa jarak yang bervariasi menurut posisi bumi sepanjang lintasannya tersebut. Kadang bumi berjarak minimal dan maksimal terhadap matahari. Jarak terdekat antara bumi ke matahari yaitu perhelion adalah 147 juta km, terjadi setiap awal Januari. Jarak terjauhnya, aphelion, pada jarak 152 juta km terjadi setiap awal Juli.( Profesor Riset dan Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin,2010).

Sehingga panasnya temperature atmosfer pada bulan April –Mei ini, semata buka karena pengaruah jarak ke dua benda angkasa tersebut. Tetapi karena pada musim peralihan seperti sekarang tidak bertiup angin muson, tetapi hanya angin local yang tidak mampu mendinginkan suhu atmosfer.


Sumber :
 Wikipedia

 Abaout.com 2007. A Part of New York Times

 ( http : // epa.gov/ climate.change/emission )

Rabu, 24 Februari 2010

GUNUNG BERAPI

SEBUAH pesona raksasa, menjulang tinggi namun anggun, berwarna biru memenuhi semua batas pandang di depan kita, inilah sebuah tampilan megah yang disebut gunung. Gunung pada prinsipnya adalah sebuah lubang hasil retakan lapisan bumi, yang mampu mengalirkan magma panas, debu dan gas dari dalam perut bumi untuk dimuntahkan ke permukaan. 

Antara gunung yang satu dengan lainnya biasanya dibatasi dengan lembah yang terhampar, Terkadang beberapa gunung tampak bersatu membentuk barisan gunung, yang berderet panjang dan luas. Hingga membentuk sebuah jajaran gunung berapi ( vulcanoes ) Namun demikian antara gunung satu dengan lainnya yang saling berhubungan tidak harus memiliki sifat geologis yang sama, tetapi kebanyakan dari mereka tersusun dari perbedaan orogenic yang bervariasi. Sehingga antara gunung api satu dengan lainnya tersusun dari batuan yang berbeda.

Sebagai contoh susunan batuan Pegunungan Himalaya adalah terdiri dari mineral atau konstituen lainnya, yang paling lengkap di banding dengan gunung lainnya di muka bumi dan lebih kaya variasinya dibanding dengan Mount Everest.
Sebuah pegunungan terbentuk di lempengan tektonik bumi yang mengumpul dan bertumbukan atau memisah satu sama lain. Akibat peristiwa alam tersebut akan muncul gugusan gunung yang merangkai satu sama lain dan membentuk sebuah pergunungan. Contoh peristiwa tersebut di atas adalah terbentuknya Gugusan Gunung Berapi Pasifik, yang tentunya teerbentuk akibat saling bertumbukan antara lempengan tektonik bumi.

Namun demikian terdapat juga pegunungan yang terbentuk akibat 2 lempengan bumi yang saling bertumpuk setelah terjadi tabrakan. Pegunungan bisa juga terbentuk lantaran terjadinya lempeng bumi yang meregang atau malah mengkerut, akibat adanya aktifitas kerak bumi itu sendiri. Contoh kejadian ini bisa kita lihat pada lembah dan celah di Benua Afrika, Pegunungan Wells Gray-Clearwater dan Lembah Rio Grande di Amerika Utara dan terbentuknya Pegungan Eifel di Eropa. 

Adanya aktifitas lempengan kerak bumi tersebut, juga mengakibatkan terbentuknya pegunungan Bukit Barisan, yang terhampar sepanjang Pulau Sumatra, yang panjangnya hampir 1.700 km ( 1.050 mil ). Bukit Barisan disusun dari beberapa gunung utama yang masih diselimuti hutan lebat. Salah satu gunung utama yang terrtinggi adalah Gunung Kerinci ( 3,800 meter ). Sumber : Wikimedia Foundation, Inc. Th 2010.

 DINAMIKA LEMPENGAN BUMI

Salah satu fenomena alam yang dewasa ini berhasil kita temukan adalah dampak aktifitas lempengan bumi yang mengakibatkan terbentuknya jajaran pegunungan di dasar laut yang berkedalaman menengah (mid-oceanic ridges ). Alasan ini juga yang mengakibatkan terbentuknya lempengan oceanic baru yang dibentuk karena pendinginan kerak batuan secara perlahan dan pada akhirnya mengakibatkan pemadatan masa batuan.

Kerak bumi yang menyusun dasar laut tersebut sangat tipis sehingga gampang mendapat tekanan dari lempengan tektonik lainnya. Akibat dari tekanan kerak bumi tersebut, terbentuklah perluasan adiabatic. Disamping itu juga akibat tekanan lempengan, akan mengakibatkan lelehan lapisan batuan yang akhirnya membentuk gunung berapi dan membentuk kerak dasar lautan ( oceanic ) yang baru. 

Sebagian besar saling menjauhnya batas lempengan ( divergent plate boundaries ) berlangsung di dasar lautan, oleh karena itu sebagian besar aktifitas vulkanik berada di bawah lautan dan mengakibatkan terbentuknya dasar lautan yang baru. Adanya aktifitas vulkanik di dasar laut tersebut bisa menimbulkan fenomena alam yang disebut Black Smokers , yang muncul dari celah dasar laut. Contoh fenomena ini bisa kita temui di Islandia.

 BATAS LEMPENGAN YANG SALING MERAPAT

Seperti kita ketahui bersama. Bahwa antara lempengan bumi satu dengan yang alain bisa saling bergerak merapat atau menjauh dan akibat aktifitas lempengan tersebut akan terbentuklah fenomena –fenomena alam.. Apabila beberapa lempeng merapat, maka terjadilah apa yang disebut dengan Subduction Zone.

Subduction zones adalah tempat pertemuan / tumbukan dua lempengan bumi. Biasanya lempengan yang bertumbuhan adalah oceanic dengan continental ( daratan ). Hal ini menimbulkan akibat salah satu lempengan akan terangkat atau tenggelam di bawah daratan, dan akan mengakibatkan sebuah cekungan yang dalam dan terisi magma. Sudah barang tentu magma yang menutup cekungan tersebut bersifat viscous karena banyak mengandung unsur silica. Sehingga magma tersebut tidak bisa muncul di permukaan karena telah mendingin dan harus melewai kedalaman laut.

Apabila magma tersebut berhasil mencapai permukaan maka terbentuklah gunung berapi, Gunung berapi yang terbentuk dengan cara tersebut di atas adalah Mount Etna, salah satu gunung yang berada di Gugusan Gunung Berapi Pacific ( Sirkum Pacific)

 HOTSPOTS

Apabila beberapa lempengan bumi saling merapat menjadi satu, maka akan terbentuk suatu kolom yang luas dan melingkar yang berisi material panas dan mampu mencapai kerak bumi. Kolom yang berisi material panas ini disebut Hotspots. Lebih specifik lagi kandungan material panas tersebut dinyatakan sebagai yang palingbervariasidi dunia.

Temperatur kolom yang tinggi akan melelehkan kerak bumi dan seterusnya akan mebentuk saluran pembuangan magma dari perut bumi. Meski lempengan bumi terkadang mengalam pergerakan karena suatu sebab, namun posisi kolom tersebut akan selalu tetap.. Sehingga hal in akan mengakibatkan gunung berapi selalu dalam fase istirahat. Karena muntahan magma bersifat kontinyu maka di atas permukaan wilayah tersebut selalu terbentuk gunung berapi yang baru. Tempat di muka bumi ini yang kaya akan hotspot adalah Kepulauan Hawaii dan Yellowstone.

 KEUNIKAN GUNUNG BERAPI

Persepsi yang umum mengenai gunung adalah, bentuknya yang mengerucut, memuntahkan lava dan gas dari celah kerak bumi yang terbuk. Tentunya gambaran tersebut akan mrmbsws kita pada persepsi berbagai tipe gunung berapi dan sifat keunikan gunung sangat bervariasi.

Struktur dan tabiat sebuah gunung bergantung pada sejumlah faktor. Beberapa gunung berapi berbentuk kerucut yang tajam ( sudut kerucut kecil ) karena pengaruh dapur magma. Sementara itu beberapa gunung berapi banyak memiliki retakan kerak bumi untuk keluarnya lava, sehingga membentuk bentuk gunung yang mendatar ( landscape ) atau dataran ( plateaus ) raksasa. Ventilasi yang memuntahkan material vulkanik tersebar di dataran tersebut. Terkadang dari sekitar ventilasi tersebut akan membentuk bukit yang lebih kecil disbanding gunung induknya. Keunikan gunung tersebut dapat kita lihat pada Puʻu ʻŌʻō di Gunung Hawaii's Kīlauea.

 MATERI LETUSAN GUNUNG

Material / bahan ( lava ) yang dimuntahkan saat terjadi letusan gunung berapi dibedakan menjadi 4 katagori (Cas & Wright, 1987):

• Jika yang dimuntahkan adalah magma yang mengandung lebih dari 63 % silica maka lava tersebut dinamakan felsic. 

o Lava Felsic (dacites atau rhyolites) cenderung berbentuk cair atau viscous ( tetapi bukan cairan) dan letusannya relative singkat. Viscous lava cenderung membentuk stratovolcanoes. Contohnya Puncak Lassen di California .

o Bila kandungan silica lebih besar lagi, maka magma akan berbentuk cairan, maka magma inipun akan lebih banyak mengandung gas,  sehingga bahan letusannyapun akan bersifat catastrophically, tipe gunung seperti ini terkadang berbentuk stratovolcano. Tidak menutup kemungkinan akan memuntahkan aliran Pyroclastic, yang sangat membahayakan karena pyroclastik tersusun dari debu yang cair yang tidak naik ke atmosfer, tetapi menempati kemiringan badan gunung. Temperatur pyroclastik adalah sebesar 1200 °C. Sehingga mampu membakar apa saja yang dilewati. Sementara itu tumpukan debu hingga beberapa meter tebalnya, sewaktu-waktu bias jatuh ke kaki gunung. Contoh peristiwa in terjadi di lembah Alaska karena letusan Gunung Novarupta pada Tahun 1912

• Jika hasil letusan adalah magma yang mengandung 52–63% silica, lava tersebut dikategorikan intermediate. 

o Lava dengan komposisi demikian disebut dengan andesitic biasanya dimuntahkan oleh gunung yang berada di pertemuan 2 lempemg bumi ( subduction zones ). Contoh : Gunung Merapi.

o Andesitic lava adalah lava yang khusus dibentuk pada pertemuan beberapa lempeng tektonik bumi. 

• Jika magma yang dimuntahkan mengandung silica < 52 % dan > 45 %, maka lava kita namakan mafic ( Sebab mengandung persentasi magnesium (Mg) dan Besi (Fe)) yang lebih tinggi. Lava ini disebut juga basaltic. Lava tersebut biasanya agak cair disbanding dengan rhyolitic lavas, dan biasanya lava ini lebih panas disbanding dengan felsic lavas. Lava Mafic terdapat di gugusan gunung berapi : 

o Gugusan mid-ocean. Gugus ini terbentuk karena tarik-menarik antara 2 lempengan bumi dan lava basaltic akan mengisi celah yang terbentuk.
o Gunung type Perisai ( Gunung di Hawaiian Islands, yaitu Mauna Loa dan Kilauea), yang ada di celah oceanic and continental 

Jika magma yang dimuntahkan mengandung silica lebih kecil 45 %, maka akan mengandung ultramafic lava atau disebut komatiites. Kejadian ini sangat jarangh terjadi, beberapa kejadian pernah terjadi di muka bumi pada saat bumi mengalami fase Proterozoic. Saat itu suhu plabet lebih tinggi dari sekarang , sehingga suhu lavapun lebih panas dibandng saat ini. 

 DAMPAK LETUSAN GUNUNG

Telah banyak diketahui tentang perbedaan tipe letusan pada gunung berapi, berdasarkan aktifitasnya. Tipe letusan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tipe Letusan Phreatic, Tipe ini untuk letusan gunung berapi yang banyak memuntahkan asap / gas.
2. Letusan dengan lava yang banyak mengandung silica ( rhyolite),
3. Letusan dengan lava yang rendah kandungan sililika ( basalt).
4. Letusan dengan aliran Pyroclastic bercampur lahars (aliran lava yang sudah berkurang temperaturnya) danemisi gas carbon dioxida. Semua aktifitas tersebut sangat membahayakan untuk manusia, karena selalu diikuti gempa bumi, air panas, fumaroles dan geysers 
.
Konsentrasi gas yang dimuntahkan sangat bervariasi terhaap semua gunung. Munculnya uap air biasanya dapat digunakan sebagai cirri khas adanya kandungan gas vulkanik. Gas – gas tersebut adalah gas karbon dioxida, sulfur dioxida, hidrogen sulfida, hydrogen chlorida, dan hydrogen fluorida. Selain itu juga terdapat beberapa gas yang berkadar kecil, yaitu :Gas hidrogen, carbon monoxida, halocarbon, senyawa organik dan gas logam klorid..
Pada letusan besar sebuah gunung berapi, maka akan terjadi injeksi gas-gas kimia ke stratosfer, yang memiliki ketinggian 16 – 32 Km. Gas gas tersebut, adalah uap air (H2O), karbon dioxida (CO2), sulfur dioxida (SO2), hidrogen chlorida (HCl), hidrogen fluorida (HF) dan debu.

Dampak yang nyta ditimbulkan injeksi tersebut adalah adanya proses konversi dari sulfur dioxide menjadi asam sulfat (H2SO4), yang akan mengakibatkan kondensasi stratosfer menjadi bentuk sulfate aerosol ( kandungan gas sulfat pada uap air ) Aerosol tersebut akan menyebabkan pemantulan radiasi matahari kembali ke ruang angkasa. Sehingga temperatur atmosfer menjadi rendah. Untuk keseimbangan termodinamika maka atmosfer akan menyerap kalor yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian terjadi penurunan suhu yang drastic di permujkaan bumi
.
Beberapa letusan gunung di abad ke-20 mampu menyebabkan penurunan suhu bumi, hingga mencapai setengah suhu rata-rata ( Derajat Fahrenheit ) selama 2 -3 tahun.Sulfur dioxida yang dihasilkan letusan Gunung Huaynaputina menyebabkan kelaparan di Rusia pada Tahun 1601 - 1603.Sulfate aerosol juga mampu menjadi katalisator reaksi kimia komplek pada permukaan molekulnya, yaitu reaksi antara gugus chlorine dan nitrogen di stratosphere. Sehingga akan membentuk polutan chlorofluorocarbon , chlorine monoxide (ClO), yang akan merusak ozone (O3).

Tidak lama kemudian aerosol tersebut akan berkembang membentuk endapan ( coagulan), dan akan menempati troposphere bagian atas, yang akan berperan sebagai inti awan cirrus dan akan mengubah keseimbangan radiasi muka bumi. Sebaagian besar hdrogen chlorida (HCl) dan hidrogen fluorida (HF) akan larut dalam air dan bersama air hujan akan kembali ke bumi menjadi hujan asam

Emisi gas yang berasal dari letusan gunung berapi adalah kontributor utama hujan asam. Setiap aktifitas gunung berapi, akan melepas Gas 130 s / d 230 teragrams (145 juta s / d 255 juta tons) of carbon dioxide per tahun. Karena itu setiap aktifitas gunung berapi akan menyebabkan perubahan warna sinar matahari, perubahan iklim. Meski setiap aktifitas gunung berapi mampu menyuburkan tanah pertanian 

Penulis : Ir. Bambang Sukmadji Guru MA Futuhiyyah 1, Mranggen, Demak
Sumber :
 Volcano Portal
 Wikimedia, 2010
 International Space Station, May 2006
 OSR – Oceanic Spreading Ridges