Jumat, 27 Agustus 2021

Predksi La Nina di Taun 2021

 

          Hingga Juni  2021 hujan masih sering terjadi di wilayah Barat Indonesa, padahal bulan bulan nitu harusnya sudah memasuki musim kemarau.

 


          Menurut Erma Yulihastin seorang pwneliiti Klimatologi di Pusat Sains Lembaga Penerbangan Antariksa (LAPAN) Bandung, fenomena  ini terjadi karena pengaruh dinamika laut dan atmosfer yang terjadi di Samudra Hindia.

 

          Dinamika ini ditunjukan dari pembentukan pusat tekanan rendah berupa pusaran angin yang dinamakan vorteks di selatan equator dekat pesisir barat Sumatra dan Jawa’


 

          Pembentukan vorteks ini sangat intensif sepanjang jemarau hingga membentuk Animali kemarau th 2021, yang cenderung basah pada Juli – Oktober 2021’

          Sebakiknya di wulayah dekat Afrikka terjadi poendinginann permukaan laut. Kondisi ini mnstsimulir pemusatan aktifitas awan dan hujan terjadi di Samudra Hindia di sebelah barat  Sumatra, sehingga mengakibatkan pembentukan hujan yang berkepanjangan pada musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, demikian pernyataan Erma (Sumber Tempo Co d Bandung ).

          Sementara itu Harian Pikiran Rakyat telah melaporkan bahwa  prakiraan musim kemarau th 2021 di 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia menunjukan,  bahwa sebagian besar wilayah atau  57,9 % mengalami Awal Musim Kemarau pada kisaran Mei – Juni 2021.


Sedangkan puncak musim kemarau di 67,3 % ZOM di Indonesia terjadi pada bulan Agustus 2021.

Selain itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan  Geofisika melalui Stasiun Citeko Kabupaten Bogor telam memprediksi tahun 2021 ini bakal terjadi fenomena La Nina.

Hal ini disebabkan karena salah satu akibat La Nina adalah suhu permukaan laut di sekitar Indonesia masih hangat. Seingga kandungan uap air di erairan Indonesia masih sangat banyak di atmosfer.

Sehingga di Indonesa akan sering terbentuk awan awan yang berpotensi hujan lebat dan petir. La Nina ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia melainkan sudah sering terjadi. Yang Paling parah adalah La Nna th 2010, yang tercatat paling ekstrim di dunia ***

 

.

 

Kamis, 26 Agustus 2021

Vaksinasi Dosis ke-3 untuk Coronavirus

 


Ternyata benar Indonesia akan menjalankan program vaksin dosis ke 3 untuk mengejar target herd immunity. Malah tahap pertama suntikan vaksin Covid-19 dosis ke tiga sudah dijalankan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya tahap pertama vaksin Covid-19 dosis ketiga sudah dimulai pada Jumat (16/7/2021) lalu.

Penerima tahap pertama vaksin dosis ke tiga ini adalah para nakes yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 setiap harinya. Vaksin Dosis ke tiga ini sudah disuntikan kepada para nakes di RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Suntikan perdana vaksin Cpovid-19 dosis ke tiga ini diberikan kepada Guru Besar FKUI.

Lalu dosis ketiga vaksin Covid-19 ditujukan untuk tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.  "Vaksin dosis ketiga untuk nakes saja, untuk menambah proteksi pada nakes jadi diberikan suntikan ketiga," lanjut Nadia, dilansir dari Kompas.com (17/7/2021).


Adapun vaksin Covid-19 yang digunakan untuk dosis ke tiga yang diberikan kepada nakes adalah vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, vaksin Moderna.MUntuk diketahui, menurut Nadia pemerintah Indonesia menyediakan sebanyak 1,5 juta dosis vaksin Moderna untuk vaksinasi ketiga bagi nakes.

Vaksin Moderna tersebut telah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) resmi dari Badan POM pada Jumat, 2 Juli 2021.Jadi jelas vaksin Covid-19 dosis ke tiga dari Moderna ini aman, bermutu dan berkhasiat.

 Lebih lanjut, Nadia menjelaskan "Tidak ada periode, vaksinasi dosis ketiga dilakukan sampai semua nakes tervaksin." 

Adapun syarat mendapatkan vaksinasi dosis ketiga yakni:

1. Tenaga kesehatan Sudah disuntik dosis pertama dan dosis kedua

2. Memiliki jeda waktu selama 3-6 bulan sebelum menjalani vaksinasi dosis ketiga (Sumber : GridHEALT. Com)

Melansir CNN Indonesia (28/7/2021), data Satgas Covid-19 per Rabu (28/7) menunjuukan sebanyak 45.278.549 orang telah mendapat vaksinasi dosis pertama. Baru 18.666.343 orang mendapat dosis kedua. Program vaksinasi Covid-19 ditargetkan pada sebanyak 208.265.720 orang untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.





Rabu, 25 Agustus 2021

EPSILON Salah Satu Mutan Vrus dari Covid-19

 


Diketahui bahwa strain Epsilon yang tersebar di AS  secara umum tidak menyerang Asia Selatan. Pada tanggal 5 Mei  2021 WHO mulai meneliiti Varian Epsilon, yang mulai menarik perhatian mereka. Akhirnya pada tanggal 6 Juli, WHO mulai memberi alarm bahwa varian ini perlu diperhatikan.

Menurut laporan Harian Dawn terjadi serangan tiba tiba dari sejumlah    kasus Covid-19 di Pakistan, demikian laporan Kementrian Kesehatan Punjab. Mereka juga mewartakan bahwa setelah 5 kasus Covid 19, terdapat strain Epsilon berasal dari California terdeteksi di Lahore.

            Ditemukan di California tahun 2020, dan sekarang ditemukan di 34 negara di dunia, dan telah tersebar luas di AS. Sesuai dengan ahli Pakistan, bahwa                 penanganqan Epsilon masih belum maksimal, Karena Epsilon tahan terhadap vaksin yang biasa diberikan untuk strain Delta. Sementara itu Varian Delta saat itu sudah lama dikenal Pakistan.


            Menurut Punjab Primary & Secondary Healthcare Department Secretary Sarah Aslam,menyatakan  bahwa Kementrian Pakistan telah melakukan penelitian dengan meneliti 23 sampel yang terinfeksi Corona di Lahore daqn 5 diantaranya terinfeksi Virus Epsilon.

            Apa sebenarnya Strain Epsilon ?. Sebuah studi dari Universitas Washington memutuskan bahwa Strain Epsilon engalami tiga kali mutasi, sehingga tahan terhadap vaksin berskala luas. Maka dari itu mulai Tanggal 5 Maret 2021 WHO telah menasukan Epsilon dalam daftar yang harus diwaspadai dan mulai tanggal 6 Juli mereka mulai mewaspadai strain visus ini.

            Beberapa dekade yang lalu tiba tiba virus ini menyebabkan kasus posutip di Pakistan. Dan menyebabkan gelombang 4 epidermis yang berlangsung. Pada Hari Minggu dilaporkan terdapat 5.112 terinfeksi, jumlah tersebut dalah angka tertinggi sejak tanggal 29 April 21. Padahal Pakistan telah menerpkan vaksinasi masal hingga 3 kali dosis (Sumber : Hindustandnews.com).

 


Sedangkan Wion.com melaporkan bahwa pejabat kesehatan di Lahore telah medeteksi 5 kasus positip Epsilon di Propinsi Punjab.Virus Epsilon memiliki kode B.1.429 yang ditemukan di California dan dikenal sebagai virus yang  resisten terhadap vaksin coironavrus.

 

US Centre of Disease Control and Prevention (CDC)  sehak awal telah mengkatagorikan strain virus in sebagai vrus yang harus diwaspadai. Strain vurus Epsilon juga dikenal sebaga CAL.20C.

Virus epsilon menyerang  25 % dari semua warga yang sedang menjalani program vaksinasi. Padahal baru 5,9 juta divaksin dari 220 juta warga Pakistan. Oleh karena itu Pemerintah Pakistan telah menutup kantor publik, sekolah dan restaurant, kecuali bagi mereka yang memiliki sertifikat vaksin. ****

 

Sabtu, 21 Agustus 2021

TIANGONG STASIUN RUANG ANGKASA CHINA

 

 


            China terus saja mwnggenjot ambisinya untuk mengembangkan tehnologi ruang angkasa dan mensejajarkan  tehnologi ruang angkasanya dengan AS, Rusia dan negara negara Eropa lainnya.

Terbukti China terus mengembangkan Stasiun Ruang Angkasa Tianggong (Istana Dewa ) di orbit bumi. Sejak tahun 2011 China telah menempatkan Tiangong – 1 dan disusul Tiangong-2 pada tahun 2016 . Tiangong dibangun dengan desain modular, mirip dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dioperasikan oleh Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Kanada, dan Badan Antariksa Eropa.

            Oleh itu Tiangong teus dikembangkan berdasarkan kebutuhan modul modulnya yang akan dikirim bertahap ke orbit bumi. Modul yang sudah dipersiapkan  dimulai dengan modul pertama Tianhe yaang sudah dikirim April 2021.


            Kemudian modul berikutnya adalah Tianzhou, Wentian, Shenzhou, dan Mengtian yang akan menyusul berikutnya.

            Berdasarkan laporan Xinhua, kapsul  lab Mengtian sebagai kapsul ke dua, yang dilengkapi dengan air lock, untuk aset keluar masuknya kargo.

Pada tahun 2022 disusul dengan Wentian yang  akan dijadikan base camp untukm penelitian astronomi, kedokteran, biologi, bioteknologi, fisika fluida dan lain sebagainya.

               


Tiangong juga akan mengorbitkan teleskop ruang angkasa sekelas Hubble yang berdiameter 2 meter tetapi memiliki perbesaran 300 x dari Hubble, sehingga bsa menyapu pandangan 40 % lebih luas dari Hubble. Hal ini memungkinkan China bisa lebih cermat untuk menyurvei jagad raya (Sumber CNN Indonesia).