Sebagian besar
pertanyaan darimasyarakat luas kepada para ilmuwan adalah “ Seberapa buruk
kondisi yang akan kita alami, apabila
terjadi banjir dan badai besar yang menyerang kita ?”.
Yang hanya mampu
dilakukan para ilmuwan hanyalah analisa tentang mengapa, dimana dan kapan hujan
turun yang menggenangi tanah/banjir dan jalan yang merupakan tantangan bagi
para ilmuwan. Salah satu contohnya adalah Inggris, yang terletak diantara
Samudra Atlantik dan Benua Eropa, yang juga dilewati arus dingin lautan yang
digelontor dari kutub Arctic, sangat sulit untukdilakukan prediksi tentang
cuaca di tahun 2013.
Namun demikian
berdasarkan analisa BMG setempat,telah diketahui bahwa tahun 2012 adalah tahun
yang paling tinggi curah hujanya selama 5 tahun ini. Meski BMG telah
mengerahkan semaksimal mungkin upaya untuk memonitoring cuaca saat itu.
Salah satu inisiatif
para ahli yang berani, adalah penelitian tahun 2012 tentang turbulensi udara yang mengalir di tengah
badai, yang merupakan salah satu cara untuk mengetahui/mengukur turbulansi
tersebut. Keterangan lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat dibaca di one of these missions. Penelitian tahun
ini (2013) akan difokuskan di Inggris bag. Barat yang pernah diterpa badai kuat
yang menyerang Boscastle tahun 2004.
· Di Tengah Awan
Hujan yang menyerang
Desa Cornish tahun lalu, tergolong hujan yang termasuk kriteria besar di banding dengan ukuran yang dimodelkan
oleh komputer untuk menganalisa cuaca. Oleh karena itu para ilmuwan harus
melakukan penelitian dengan terpaksa menganalisa tengah awan.
Prof Geraint Vaughan,
dari University of Manchester, yang
memimpin penelitian ini menjelaskan, bahwa mereka tidak mampu lagi lari dari
kenyataan bahwa atmosfer bumi kini telah
rusak. Sehingga perlu dirancang model ramalan dengan variabel yang berbeda dari
program terdahulu. Kecuali apabila dari modelkomputer menunjukan analisa yang
sama dengan model terdahulu, barulah dengan penuh percaya diri ramalan cuaca bisa
dipublis. Sebaliknya apabila analisa komputer menunjukan perbedaan jauh,maka
kitapun akan ragu ragu untuk melakukan ramalan.
· Ramalan tentang Hujan
Harapan yang
terbesar untuk meramalkan cuaca adalah identifikasi utama tentang perubahan iklim, contohnya adalah pengaruh es di benua Artik/Arctic sea-ice dan
sirkulasi arus air hangat di Lautan Pasifik, yang menyebabkan gejala El Nino
dan La Nina. Pemahaman tentang dampak perubahan cuaca yang aneh ini yang bisa
diberikan oleh para ilmuwan di waktu sekarang. Sehingga menurut Prof Vaughan
admits: ramalan yang kita butuhkan bukan hanya masalah segala sesuatu tentang
badai, tetapi dampak yang tidak kita harapkan juga menjadi hal yang penting.
Oleh karena itu
proyek tentang masalah tersebut di atas akan segera dirilis tahun ini oleh
Kerajaan Inggris yang memfokuskan pada Ramalan tentang Arus Air / 'hydrological
outlooks' untuk beberapa bulan ke depan. Penelitian ini diawali dengan
persiapan data curah hujan di seluruh Wilayah Inggris, ketinggian air di 1300
sungai dan derajat penguapan air tanah.
Penelitian ini melibatkan BMG Inggris dsb (Met Office, Environment
Agency dan Centre for Ecology and
Hydrology (CEH).
Mulai Hari Selas (
1/1/13) Centre for Ecology and Hydrology (CEH) telah menyodorkan data tentang
temuan terakhir mereka/ the latest
findings tentang angka kemampuan daya serap tanah terhadap air dsb,
yang bisa digunakan untuk meramalkan atau memonitor kondisi air di suatu
wilayah pada perioda mendatang. Pernyataan ini disampaikan oleh Professor Alan
Jenkins, dari CEH , Wallingford di Oxfordshire.
Selanjutnya Professor
Alan Jenkins menyatakan bahwa analisa
tersebut sangat banyak dipenagruhi hal hal non teknis, tetapi minimal kita bisa
memberikan advis atau peringatan tentang bahaya banjir.
· Daya Serap Tanah
Kunci dari ramalan
tentang banjir adalah tingkat daya serap tanah terhadap air, yang dipengaruhi
curah hujan, temperatur dan penguapan air. Sehingga para ilmuwan kini telah
memasang perlengkapan di sejumlah wilayah di Inggris, yang mampu meng upload
data tiap waktu tentang jumlah air yang menguap dari dalam tanah.Tehnik ini
juga dilakuakan di AS.
Peralatan peringatan
dini tentang banjir diberi nama “cosmic ray moisture probes”. Sebuah peralatan
kecil yang berdiri tegak dengan tinggi 2 m yang bekerjanya menggunakan netron
intensity. Dasar kerja alat ini adalah aktifitas neutron yang berhubungan
dengan kandungan air tanah seluas 1 km 2 pada kedalaman ½ m.
Kini kita telah tahu
bahwa ramalan tentang datangnya banjir akan lebih akurat dengan adanya data
daya serap tanah, tidak hanya data tentang curah hujan, arus sungai saja. Prof
Jenkins memberikan advisnya,bahwa peralatan ini akan memiliki manfaat yang
nyata,apabila mampu memberi peringatan dini beberapa jamsebelumdatangnya
banjir***