Sabtu, 02 April 2011

Tetang Cincin Planet Jupiter dan Saturnus


Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa alur pada sistim cincin di Saturus dan Jupiter telah dibentuk karena tumbukan dengan komet komet. Alur alur tersebut mirip dengan gelombang gelombang da lipatan plat logam.
Alur cincin pada Jupiter diyakini disebabkan oleh komet Shoemaker-Levy 9, yang berada di planet tersebut pada tahun 1994. Para peneliti berhasil menyimpulkan berdasarkan gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Galileo pada tahun 1996 dan tahun 2000 yang diambil pada penerbangan New Horison pada tahun 2007. Sedangkan analisa untuk Saturnus berdasarkan gambar dari Cassini 2009.
Pola gelombang cincin yang mirip dengan pola lempengan lempengan timah, dengan sudut gelombang rndah, membentuk sebuah komposisi pita terang dang pita gelap.Komposisi ini terlihat pada keseluruhan cicin C Saturnus yang terbentang ribuan kilometer. Pola serupa ini juga terdapat pada pita gelap cincin D.
Setidak tidaknya sudah diketahui oleh ilmuwan adanya 2 spiral yang ditemukan di cincin Jupiter.
Para ahli meyakini pola tersebut disusun materi yang dikeluakan oleh komet. Materi tersebut dengan kemiringan yang rendah embentuk semacam pita/lempengan kemudian membentuk pola spiral, kemiringan pita ini diseduaikan dengan bidang equatorial planet masing masing.
Dengan berjalanya waktu pita cincin ini akan bertautan lebih erat lagi dan beberapa decade akan bercerai berai lagi. Team ilmuwan ini berhasil merancang model matematikanya untuk estimasi kapan terjadi persinggungan dengan komet lagi. Untuk Saturnus diperkirakan pada tahun 1983 pernah tertubruk komet tetapi belum mampu mengetahui komet apa yang mendekatinya.


Lantas bagaimana tumbukan dengan komet dapat membentuk pola cincin planet.Pada Planet Jupiter sekurangnya terdapat 2 spiral yang disebabkan 2 kejadian tumbukan dengan komet. Pita spiral pertama terbentuk tahun 1994 dan yang satu lagi terbentuk karena tumbukan dengan Shoemaker-Levy 9 yang menumbuk pada tahun yang sama
Spiral yang kedua terjadi sesuai dengan hypotesis ilmuwan yang menyatakan bahwa komet Shoemaker-Levy 9 telah menubruk Jupiter pada tahun 2009. Sedangkan berdasarkan gambar yang diambil oleh New Horizons menunjukan adanya tumbukan di Jupiter terjadi pada September 2001 da Desember 2003.
BBC News 31Maret 2011-Pondok Sastra HASTI Semarang

Selasa, 29 Maret 2011

Sel Sel Kanker LEUKIMIA



Para ahli telah berhasil mengidentifikasi adanya 3 group sel mutasi yang menyebabkan kanker “ myeloid leukaemia”, sel yang bermutasi tersebut adakah sel darah putih. Para peneliti tersebut telah melakukan percobaan pada tikus dan telah dipublikasikan dalam, Nature Genetics, yang diharapkan bisa untuk penanggulangan kanker darah tersebut.

Seperti diketahui bahwa di Inggris tiap tahun telah terdapat 2 ribu penderita kanker myeloid leukaemia. Dengan demikian penemuan ini telah disambut hangat oleh peneliti Leukaemia dan Lymphoma.

Immature (Sel yang Belum Dewasa)

Penyakit kanker ini disebabkan karena produksi sel sel darah dalam sumsum tulang hanya mampu menghasilkan sel darah yang belum masak. Sehingga hal ini akan menganggu keseimbangan darah. Sel darah putih tersebut berkembang tidak wajar sehingga tidak mampu membasmi infeksi, dengan demikian pula dalam darah tersebut hanya terdapat sedikit sel darah merah yang membawa oksigen.Bagi yang mengalami hal ini, maka dalam beberapa minggu dia akan berakibat fatal.

Peneliti yang berhasil tersebut termasuk pada group “Wellcome Trust Sanger Institute investigated”, mengatakan bahwa kasus leukemia terus bertambah karena belum diketemukan pengobatan yang tepat.

Three groups (Tiga Kelompok Sel

Sebagian besar sel yang mengalami mutasi dan menyebabkan kanker ada;ah gen “Npm1 gene”.Dengan menghilangkan gen ini pada tikus, peneliti berhasil memperbarui sel sel darah dalam tubuh tikus percobaan.

Tetapi para peneliti memberi kesimpulan bahwa terdapat kejadian mutasi lainnya yang menyebabkan kanker. Dengan menggunakan tehnik “insertional mutagenesis”. Peneliti berhasil melacak gen gen mutasi lainnya yang menyebabkan kanker, yaitu mutasi yang menyebabkan gangguan pembelahan dan pertumbuhan sel dan terjadinya modifikasi bentuk sel karena lingkungan.

Dr George Vassiliou, consultant haematologist dari ” Wellcome Trust Sanger Institute”, mengatakan bahwa mereka menemukan tahap tahap krisis pada perkembangan kanker. Dr David Grant, ilmuwan sekaligus direktur Leukaemia & Lymphoma Research, mengatakan merka menemukan polapengobatan untuk mutasi genetic tersebut yang lebih efektif untuk kanker darah.

said: "New designer drugs which target specific genetic mutations are proving increasingly effective in the treatment of blood cancers.

BBC News, 28 Maret 2011-Pondok Sastra HASTI Semarang.