Senjata nuklir adalah alat peledak yang mampu menghasilkan kekuatan
ledakan (dekstruktif) dari hasil reaksi nuklir, baik reaksi fisi atau gabungan
fusi dan fisi. Kedua macam reaksi nuklir tersebut mampu menghasilkan enerji dasyat,
hanya dari sejumlah kecil bahan nuklir. Reaksi fisi pada test bom atom
menghasilkan energy sebesar 20.000 tons
TNT. Sedangkan aspek thermonuklir pada bom Hidrogen mampu menghasilkan
energy sebesar 10.000.000 ton TNT.
Senjata thermonuklir modern dewasa
ini memiliki bobot sekitar 1.100 kg mampu menghasilkan energy sebesar 1,2
milyar ton TNT. Dengan demikian meskipun senjata nuklir modern bobotnya tidak
berbeda jauh dengan bom atom tradisional mampu menghancurkan satu kota ,
termasuk aspek radiation. Oleh karena itu senjata nuklir dapat disebut sebagai senjata penghancur
masal (weapons of mass destruction).
Dalam sejarah kehidupan
manusia, kita tahu bahwa hanya dengan 2 bom atom ( two nuclear weapons ) yang digunakan dalam perang oleh USA, pada 6 Agustus 1945. Bom yang
digunakan diberi nama sandi "Little
Boy" yang didetonasikan di Hiroshima. Tiga hari kemudian "Fat
Man” diledakan di
Nagasaki. Kedua bom tersebut mampu menewaskan 200.000 masyarakat Jepang.
Tipe Fisi Senjata Nuklir
Semua senjata nuklir dirancang
berdasarkan reaksi fisi nuklir yang menghasilkan energy. Senjata nuklir tipe
ini termasuk diantaranya adalah bom atom (Disingkat A-boms = Atom bom). Pada
senjata ini, sejumlah materi fissi ( berasal dari pengayaan Uranium atau
Plutonium ) dikondisikan dengan masa yang superkritis ( materi yang dibutuhkan
untuk membentuk rantai reaksi nuklir yang berlipatganda secara eksponen).
Sistim kerja senjata ini adalah dengan menembakan salah satu materi sub-kritis kepada
lainya (seperti sistim kerja senjata api) atau dengan memampatkan materi
sub-kritis, yang menghasilkan energy kimia berlipat ganda.
Faktor kendala utama dalam mendesign senjata
nuklir adalah jaminan kepastian adanya sistim bahan bakar yang digunakan
sebelum senjata nuklir tersebut meledakan dirinya sendiri. Energy yang
dihasilkan dari senjata ini adalah berkisar satu ton TNT hingga 500.000 ton
TNT.
Semua reaksi fissi senjata
nuklir selalu menghasilkan produk fissi ( fission products).Sebuah unsure radioaktif yang dihasilkan dari pemecahan atom dari reksi
fissi.
Bahan nuklir utama yang
digunakan senjata nuklir adalah uranium-235 dan plutonium-239. Sebagian
kecil lainya menggunakan uranium-233. Neptunium-237 dan sejumlah kecil americium bisa juga digunakan sebagai bahan senjata nuklir. Tetapi penggunaan
americium belum banyak dibuktikan.
Tipe Fusi Senjata Nuklir
Type dasar lainya dari senjata
nuklir yang menghasilkan energy yang besaradalah reaksi nuklir fusi. Fussi
tersebut biasanya menunjukan sebagai senjata termonuklir yang biasanya disebut
Bom Hidrogen (H-Bombs). Reaksi fusi didapatkan dengan mereaksikan isotop hydrogen (deuterium dan tritium).
Namun demikian semua senjata
tersebut biasanya didahului dengan reaksi fisi. Hal ini disebabkan senjata itu
membutuhkan “trigger” untuk reaksi fusi. Selanjutnya reaksi fusi dapat dengan sendirinya menjadi
trigger untuk tambahan reaksi fisi. Terdapat 6 negara yang memiliki bom termonuklir
ini, yaitu “United States, Russia, United Kingdom, People's Republic of China, France dan India.
Bom Termonuklir menggunakan
energy fisinya untuk memampatkan dan memanaskan bahan bakar fusi. Dengan
menggunakan Teller-Ulam design, yang mendesign multi-megaton bom Hidrogen, bahan bakar reaksi fusi (tritium, deuterium, atau lithium deuteride) dibentuk dengan menempatkan reaksi fisi bom.
Apabila bom fisi dinyalakan,
akan mengemisikan sinar gamma dan X-rays pertama kali akibat pemampatan bahan bakar fusi, kemudian aspek itu akan
memanaskan temperature termonuklir. Reaksi fusi akan menghasilkan berlimpah neutrons, yang berkecepatan sangat tinggi.
Tipe Lain
Senjata Nuklir.
Selain kedua type tersebut terdapat
tipe lain, yaitu type yang disebut boosted fission weapon. Adalah bom fisi yang mampu meningkatkan ledakanya dengan cara sedikit
reaksi fusi. Tetapi jenis senjata ini bukan jenis reaksi fusi. Hal ini karena
neutron yang dihasilkan reaksi fusi mampu mengefisiensikan fisi bom.
Terdapat beberapa jenis bom
yang didesign sebagai neutron bomb, yang juga termasuk bom temonuklir dengan sejumlah besar radiasi neutron,
yang tidak menghancurkan infrastruktur dan mampu mengurangi dampak kehancuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI