Kamis, 26 April 2012

Penambangan Mineral di Asteroid Suatu Kebutuhan Mendesak


Berita Iptek BBC News 24 April 2012

Sebuah proyek milyaran dollar direncakan sebagai kebutuhan mendesak untuk kegiatan penambangan di asteroid.

Rencana milyaran dollar tersebut dibelanjakan guna kegiatan pesawat ruang angkasa berawak robot untuk menambang bahan kimia dan mineral seperti platinum dan emas  yang banyak terjebak dalam batuan asteroid.

Proyek tersebut diprakarsai oleh sutradara film kenamaan James Cameron dan chief esecutive Google   Larry Page dan  executive chairman Eric Schmidt.

Kegiatan ini direncanakan terlaksana pada tahun 2020.

Akan tetapi para ilmuwan bersikap skeptic dalam menanggapi rencana ini karena ribet dan tergolong proyek yang sangat mahal. 

Langkah awal dari program ini rata rata membutuhkan waktu 18 hingga 24 bulan, untuk mencari asteroid yang kaya akan mineral dengan menggunakan telescop. 

Selama 5 hingga 10 tahun, barulah perusahaan pertambangan tersebut mampu mengembangkan hasil bservasinya dan mempromosikan platform tentang  kegiatanya di orbit bumi. Kemudian merencanakan untuk membidik beberapa asteroid dari ribuan asteroid yang dekat dengan bumi.

Disamping penambangan asteroid, perusahaan yang bere gerak di pemberdayaan ruang angkasa ( Planetary Resources), juga menawarkan wisata ruang angkasa (space tourism ) yang diprakarsai  Eric Anderson, X-Prize didirikan oleh  Peter Diamandis, Ross Perot Jr, putra kandidat Presiden USA dan  veteran astronaut Tom Jones.
Spekulasi Besar 

"Kita memiliki pandangan jauh ke depan. Kita tidak berpikir bahwa modal yang dikeluarkan akan lama kembali. Kita hanya memannfaatkan peluang yang ada “tutur Eric Anderson pada  Reuters news agency.
Para jutawa yang mendanai berharap bahwa modal yang dikeluarkan akan kembali meski melalui beberapa decade, dari kegiatan penambangan asteroid untuk mendapatkan mineral group platinum dan mineral langka lainnya.

Dengan tehnik tertentu, air yang didapatkan di asteroid bisa diurai menjadi oksigen dan hydrogen cair untuk bahan bakar  roket. Oleh karena itu air menjadi sesuatu yang berharga , oleh karena itu focus utama adalah mencari air di asteroid untuk diubah menjadi bahan bakar. Oleh karena itu mineral dapat dikapalkan ke bumi dengan menggunakan satelit atau pesaawat ruang angkasa kargo.

"Nampaknya berdirinya  depot ruang angkasa untuk keperluan itu dalam satu decade adalah tidak mungkin “ tutur Dr Andrew Cheng, ilmuwan ruang angkasa dari Johns Hopkins University's Applied Physics Laboratory pada Associated Press. Selanjutnya dia menuturkan bahwa “ Saya berharap bahwa komersialisasi ruang angkasa akan bersifat menguntungkan, dan sekarang telah tiba saatnya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI