sumber :CNN |
Turunya hujan deras tersebut membawa feomena baru, hal ini sesuai dengan laporan dari “Philippine
Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration” yang
melaporkan bahwa curah hujan telah mencapai total of 181 millimeters, padahal
curah hujan yang normal selama satu bulan hanya 99.9 millimeters.
Sementara itu Biro Cuaca Inggris (UK's Met Office
Hadley Centre for Climate Change ) telah merespon bahwa pemanasan global telah
secara nyata terjadi dan mengancam terjadinya banjir di seluruh dunia. Biro
cuaca tersebut juga telah mencatat bahwa pemanasan global sudah menerang 24
negara di seluruh dunia. Karena temperatur udara di beberapa tempat telah naik sebesar 3 – 5 ͦ0C.
Sedangkan daerah yang paling parah menderita adalah New York dan Dhaka di Banladesh.
Migrasi
Dr David
Dodman dari International Institute for Environment and Development menyatakan
bahwa daerah yang parah mengalami dampak pemanasan global adalah daerah padat
penduduk. Hani sesuai dengan pernataan Simon
Reddy, “executive director of the C40 Cities network”, yang menyatakan bahwa
Kawasan Bangladesh yang padat penduduknya telah mengalami kenaikan permukaan
laut hingga 60 cm.
Oleh karena itu apabila mereka tidak melakukan migrasi
ke daerah yang ideal, maka sebanyak 5 juta jiwa di kawasan Banglades akan
disegap banjir.Padahal pada tahun 2050 nanti penduduk dunia telah mencapai
pertambahan sebesar 70% sehingga
terjadinya pemanasan global akan lebih menekan penduduk dunia.
Banjir
Jan Corfee-Morlot, ahli cuaca dari OECD telah memprediksi bahwa kota kota New
York, Miami, New Orleans berpeluang besar untuk mengalami banjir besar. Oleh
karena itu di masa mendatang sebaiknya kota kota besar mempersiapkan untuk
pengendalian banjir dengan membangun infrastruktur baru, seperti penahan banjir
dan persiapan evakuasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI