<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1142188241513271"
Ketegangan
antara China dan AS plus sekutunya bertambah runcing pada beberapa tahun
belakangan ini, apalagi bila dihubungkan dengan konflik Laut China Selatan.
Oleh karena itu China berusaha untuk terus mengembangkan alutsistanya, terutama
pesawat tempurnya, agar bisa bersaing dengan negara negara NATO.
Sudah barang tentu pesawat tempur yang dirancang china, adalah pesawat yang bisa ditempatkan pada kapal induk China. Pesawat tersebut adalah J – 20 yang diproduksi Chengdu Aircraft Design Institute (CADI). Disamping itu juga China mengembangkan pesawat buatan Shenyang Aircraft Design Institute, yang memproduksi FC-31.
Hingga
saat ini pesawat tempur yang mampu menyaingi F 35 buatan AS hanyalah J –
20, menurut designer J 20 dari CADI
yaitu Yang Wei. Mereka harus mengejar ketertinggalan mereka dengan Amerika yang
mengembangkan pesawat tempur berbasis kapal induk hingga produksi masal, hanya
membutuhkan waktu 6 tahun.
Sehingga pilihan utama China hanyalah poada J – 20. Sedangkan untuk pengembangan FC 31, masih membutuhkan waktu 10 tahun.
Menurut
Zhou Chenming
seorang pengamat militer menyebutkan bahwa J – 20 bukn hanya jet tempur
generasi ke 5, tetapi menjadi platform pesawat induksi canggih dengan teknologi
barunya, yang mampu menutup kekurangan pesawat tempur Raptor F 22 buatan AS.
Karena J-20 adalah
pesawat tempur berteknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik, dengan
kemampuan manuver yang handal dan avionik yang terintegrasi
(Sumber : Kontan.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI