Sabtu, 29 Desember 2012

Upaya Penyelamatan Lingkungan

David Shukman, science editor, BBC News  melaporkan tentang “    A science news preview of 2012 “ / Kaledoskop tentang  lingkungan hidup sepanjang  tahun 2012. Sehubungan dengan kasus yang terjadi di wilayah Philippines, New Jersey dan  Britain yang memaksa otoritas setempat harus membelanjakan dana untuk penanganan banjir dan  wilayah lainnya yang sudah bertahun tahun menerpa  bumi sebagai akibat  cuaca yang eksrim. 

 

Namun apakah perubahan iklim ini membahayakan umat manusia ?. Untuk itu sebuah penelitian intensif  di masa mendatang diharapkan  mampu menjawabnya.

 

Salah satu peringatan tentang bahaya pada manusia akibat perubahan iklim tersebut, adalah terjadinya pemanasan Benua Arctic / “ warming Arctic “ yang menyebabkan penyusutan es dan menyebabkan aliran udara,yang selanjutnya  mampu menyebabkan terjadinya badai. Oleh karena itu umat manusia telah membukakan kedua mata mereka pada fenomena pemanasan benua es Arctic tersebut, khususnya pencairan es pada musim kemarau 2012.

 

Masyarakat dunia telah seia sekata demi keselamatan umat manusia terhadap kerusakan iklim yang dituangkan pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang dirilis September tahun ini,  tentang kesepakatan penanggulangan kerusakan iklim.  Meski sebenarnya masyarakat ilmiah mulai merintis kesepakatan ini sejak tahun 2007. 

 

Sementara itu revolusi industri telah  berkembang pesat secara global , termasuk diantaranya pengembangan materi biologi sintetik / synthetic biology dan pengembangan obat obatan regeneratif tanpa memikirkan dampaknya tetapi memiliki keuntungan yang kontroversi 

 

Energy telah menjadi sorotan utama pada tahun 2013 ini,  karena penggunaan energi tersebut menyebabkan dampak yang paling besar untuk lingkungan. Oleh karena itu di Thailand pada tahun 2012, para ahli lingkungan harus mengusung gagasan yang cemerlang “Convention on International Trade in Endangered Species (Cites)” . Konvensi tersebut diharapkan mampu membuahkan ukuran konsensi yang dikampanyekan bersama. Kegiatan lainnya dalam konvensi tersebut adalah diskusi mengenai perubahan iklim yang justru menjadi musuh kita bersama.

Jumat, 28 Desember 2012

Kenaikan Temperatur Lapisan Es Antartika

Sebuah hasil penelitian menyatakan bahwa lapisan es di bagian Barat Antartika telah meningkat suhunya mencapai 2 kali lipat dibanding dengan suhu yang telah diprediksi sebelumnya. Penelitian tersebut di atas dilakukan oleh ilmuwan AS, yang melakukan pengamatan dan menemukan bukti peningkatan panas lapisan es tersebut berlangsung selama beberapa bulan di musim kemarau silam.

 

Para peneliti tersebut juga menyampaikan rasa kekhawatiran terjadinya lapisan es yang mencair yang dapat meningkatnya permukaan laut. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal penelitian Nature Geoscience ( published in the journal Nature Geoscience).  Para peneliti tersebut juga telah menganalisa data yang tersimpan di “Byrd station” , sebuah data penelitian yang dilakukan pada tahun 1950 yang dipusatkan di West Antarctic ice sheet (WAIS).

Penelitian pada tahun 1950 tersebut belum mampu menyimpulkan suatu hasil karena data di stasiun  Byrd belum lengkap. Selanjutnya dengan  komputer yang diprogram untuk model atmosfer sekaligus dengan analisanya,  ternyata mampu melengkapi data di stasiun  Byrd tersebut.

 

Penelitian tersebut di atas menyimpulkan bahwa tingginya rata rata kenaikan temperatur atmosfer selama tahun 1958 hingga 2010 adalah sebesar 2.4 C. Andrew Monaghan,  wakil dari “US National Centre for Atmospheric Research mengatakan  bahwa para peneliti telah berasumsi adanya peningkatan kenaikan suhu yang terkuat yang pernah terjadi di bumi dan  terjadi selama musim kemarau kemarin.

·         Dari Puncak Hingga Dasar

Fenomena kenaikan suhu Antartika pada kemarau tahun 2012 ini adalah sebuah fenomena kemarau yang paling panas dibanding dengan kemarau tahun tahun sebelumnya. Tetapi di daerah tersebut suhu tetap dingin, sehingga gambaran tersebut menandakan adanya kelangkaan fenomena temperatur yang ekstrim.

 

Prof David Bromwich dari Ohio State University  selanjutnya menjelaskan bahwa cuaca di daerah tersebut memang cukup bervariasi, sebagian disebabkan karena ulah manusia dan sebagian lainnya tidak. Pendapat tersebut juga sesuai dengan pendapat Prof David Bromwich dari Ohio State University, yang menyatakan bahwa telah terjadinya fenomena yang kritis. Karena berdasarkan kenyataan bahwa kenaikan temperatur lapisan es selama  musim kemarau silam tidaklah diikuti mencairnya lapisan es di dasar benua sampai saat ini. Tetapi mencairnya es terjadi hanya pada lapisan es atas saja, seperti yang kita lihat sekarang.

Sehingga jurnal penelitian mempublis ( research published in Nature ) terjadinya indikasi bahwa hasil penelitian di West Antarctic ice sheet (WAIS) mengungkapkan pemanasan lapisan es disebabkan karena pemanasan permukaan samudra sedangkan pemanasan dewasa ini disebabkan karena meningkatnya suhu  permukaan. 

 

“ Oleh karena itu  para ilmuwan menyimpulkan bahwa peningkatan panas lapisan es di Antartika disebakan perubahan pola iklim yang datang dari Lautan Pasifik. Hal ini didasarkan pada dampak dinamis perubahan iklim yang terjadi di wilayah lainnya yang ditransfer ke West Antarctic ice sheet (WAIS)” menurut Dr Monaghan.

Selasa, 25 Desember 2012

Ditemukan Gen Pembawa Kanker

Baru baru ini para peneliti dari Inggris telah menemukan gugus gen pembawa kanker pada manusi. Hal ini diungkapkan setelah mereka menemukan dua gen yang menurunkan kanker ke anak anaknya, yang memiliki ciri sebagai penyebab utama pembentukan tumor.Laporan ilmiah tersebut dirilis oleh published in Nature Genetics, yang menganalisa  DNA  DARI 20 pasien kanker yang berasaldari keluarga yang meiliki sejarah kanker.

Penemuan tersebut diharapkan dapat untuk mengembangkan tes bagi seseorang tentang peluang terserang kanker.Salah satu pasien yang dijadikan objek penelitian adalah  Joe Wiegand dari Hampshire, yang mengidap kanker sejak umur 28 tahun, yang kini sebagian besar usus besarnya telah diamputasi karena terserang kanker. Menurut Joe Wiegand seluruh keluarganya juga terserang kanker, yaitu bapak dan ibunya serta saudara perempuanya. Bahkan ayahnya telah terserang mulai umur 43 tahun, sementara saudara saudara sepupunya juga diketahui mengidap kanker dan tumor otak. Berdasarkan keterangannya tersebut di atas, maka jelaslah bahwa kanker telah diturunkan secara genetikdi keluarganya.

·         Kiat Prevensi

Prof Ian Tomlinson from dari University Oxford, menjelaskan bahwa said: " Terdapat beberapa keluarga yang membawa dan mengembangkan gugus gen kanker, tetapi semuanya tidak tahu bahwa gen gen tersebut nantinya akan berkembang menjadi penyakit “"These two faults are rare, but if you inherit them your chance of bowel cancer is high."

He said that, in the short-term, the findings could be used to work out which people had a high risk of developing bowel cancer and, in families with a high incidence of the cancer, to work out which people were at risk and needed more regular screening.

Selanjutnya Prof Ian menuturkan telah ditemukan metode terapi spesifik yang mampu memberikan prediksi mutasi gen tersebut di masa mendatang. Sementara itu Prof Richard Houlston, dari  Institute of Cancer Research, mengatakan bahwa penemuan gen tersebut adalah sesuatu yang berharga bagi gugus gen kanker di masa depan.

Dr Julie Sharp, dari Cancer Research United Kingdom, selanjutnya menuturkan bahwa,analisa tentang kanker perlu dilakukan secara dini pada keluarga yang emiliki sejarah tentang kanker. Meskipun perhatian ilmuwan tentang gen kanker tersebut masih kurang, tidak sebanding dengan faktorpenyebab utama kematian manusia. Oleh karena itu disarankan agar masyarakat menjaga gaya hidup mereka guna mencegah timbulnya kanker, termasukdiantaranya adalah diet, berat tubuh dan refreshing yang mempengaruhi kanker.

The Cancer Research United Kingdom selamaini telah melakukan penelitian terhadap 1500 responden yang semuanya memiliki pengetahuan yang minim mengenai kanker. Padahal gaya hidup mereka sangat mempengaruhi masa hidup mereka.

Minggu, 23 Desember 2012

Roket Antar Benua Korut

Pejabat Korea Selatan,baru baru ini melaporkan bahwa Korea Utara  telah mampu meluncurkan roket dengan daya jelajah  10,000km (6,200 mil). Roket tersebut dinamakan Unha- 3, yang diluncurkan 12 Desember 12 silam. Dengan demikian roket tersebut mampu menjangkau Wilayah AS bagian barat.

 

Sementara itu para pengamat militer seantero jagad,bahwa Korut telah mampu melengkapi msil tesebut dengan bom nuklir. Hal ini sangat kontroversi sehubungan dengan sangsi dan peringatan dunia internasional.

 

Lepas dari ancaman dunia internasional, Korut diluar dugaan mampu merancang bangun roket dengan tiga tingkatan yang mampu menempatkan satelit dalam orbitnya, yang berfungsi untuk pengendalian rudal interontinental (intercontinental range ballistic missile). Sementara itu para pejabat Korut telah menyatakan, bahwa program pengembangan roket semata mata demi kebutuhan warga sipil.

 

Para pengamat militer memprediksikan bakal adanya banyak uji coba roket dan senjata nuklir, yag dibutuhkan Korut, yang di masa depan mampu menguasai teknologi persenjataan roket.