Minggu, 27 Februari 2011

Program Penjelajahan Angkasa Oleh Negara Negara Eropa

The European Space Agency (Esa) telah menyeleksi 4 misi baru untuk berkompetensi pada peluncuran yang akan dimulai tahun 2020 nanti. Misi misi tersebut diutamakan untuk aspek yang luas, seperti penelitian lubang hitam, sampel asteroid, studi tentang orbit planet dan bintang bintang yang jauh.

Nama nama untuk rencana penjelajahan tersebut telah disiapkan, antara lain - Loft, STE-Quest, MarcoPolo-R, dan Echo – Nama kode misi bisa berubah setelah mereka terpilih dari seleksi.

Menurut Fabio Favata direktur Esa's Science Planning and Community Coordination Office, kantornya telah menerima 47 proposal. Konsep misi misi tersebut bersama sama dengan peneliti dari luar Eropa, yaitu :

Large Observatory For X-ray Timing (Loft): Merencanakan misi setelah pergerakan menuju black hole dan meneliti lingkungan berenerji tinggi di sekitar black hole, yang kaya akan neutron dari bintang dan pulsar, keduanya adalah materi yang dapat menghasilkan berkas sinar X.
Dengan penelitian emisi ini, ilmuwan dapat menjawab petanyaan berhubungan dengan fisika fundamental, mereka juga dapat mengungkapkan efek bila materi memasuki mean gravitasi yang kuat. Mereka juga dapat mengukur lebih akurat massa dan pusingan black holes. Black hole inilah yang disepakati sebagai obyek terbesar di jagad raya.

Space-Time Explorer and Quantum Equivalence Principle Space Test (STE-Quest): Misi ini bertujuab mempelajari obyek obyek fisika. Salah satu dari konsep di atas perlu di uji dengan "the equivalence principle", yang menjadi penunjang asumsi fundamental, termasuk pendapat bahwa gravitasi dapat mempercepat semua objek dalam ruang vakum, meski objek objek tersebut belainan masanya. Dave Scott astronot

Apollo 15 pernah endemonstrasikan masalah tersebut diatas , ketika dia menjatuhkan sebuah palu dengan bulu di bulan pada tahun 1971
.
MarcoPolo-R: Misi yang diprogramkan adalah mengambil sampel asteroid dan mengembalikan ke bumi, tetapi tidak ntuk asteroid yang telah lama terbentuk (primitive asteroid). Hal ini karena pada hampir semua asteroid purba mengandung geochemistry yang tidak bisa dianalisa di bumi. Asteroid mampu dijadikan referansi tentang kondisi awal terbentuknya Tata Surya (Solar System), serta materi awal sebagai bahan pembentuk planet milyaran tahun lalu. Salah satu asteroid yang menjadi sasaran Marco Polo adalah (175706) 1996FG3. Ukuran batu ini mencapai diameter maksimal 1,5 km.

Exoplanet Characterisation Observatory (Echo): Proyek ini menggunakan teleskop 1,2 m diameternya yang digunakan untuk mempelajari planet yang jauh dari matahari. Planet planet terseut disebut dengan eksoplanet. Hingga kini kita belum tahu informasi planet tersebut.

Echo juga akan mengamati planet yang posisinya tepat di depan bintang, sehingga langusng terkena sinar bintang.
Echo juga akan mempelajari adanya molekul ozone dan CO 2 yang ada di atmosfer planet planet tersebut. Dengan demikian bisa kita jadikan patokan keberlangsungan kehidupan di planet planet tersebut.
BBC News, 26 Pebruari 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI