From Wikipedia, the free encyclopedia
Pluto, yang secara resmi disebut (formal designation)
134340 Pluto, adalah benda
angkasa padat ke dua yang dikategorikan sebagai planet kerdil (dwarf planet ) dalam sistim tata surya kita (Solar System). Sedangkan planet yang paling
kerdil disebut dengan ( Eris)
Pluto termasuk dalam 10 obyek padat
yang langsung beredar mengelilingi
matahari (Sun). Semula Pluto diklasifikasikan sebagai ninth planet,
Pluto dikategorikan kembali sebagai Planet Kerdil (dwarf planet) setelahdiketemukan benda benda
angkasa yang lebih besar dari Pluto yang tersebar di Sabuk Kuiper (Kuiper belt.[i]).
Seperti bendan angkasa lainnya dalam Kuiper belt, Pluto terdiri dari komposisi
batu dan es, yang relative sedikit. Masa Pluto adalah 5 kali masa bulan (Earth's
Moon)
dan volumenya 3 kali bulan. Jarak Pluto dengan matahari adalah sekitar 30 to 49 AU (4.4–7.4 milyar km) .
Dari Tahun penemuan 1930 hingga 2006, Pluto diklasifikasikan sebagai planet. Pada akhr 1970 ditemuakan planet minor
yang diberi nama 2060 Chiron yang
terletak di sebelah luar Pluto di tata surya kita, setelah itu barulah ilmuwan
menggolongkan dalam benda yang relative
kecil sebending dengan Pluto. Sehingga klasifikasi Pluto sebagai planet utama
mulai dipertanyakan.[13]
Pada akhir abad ke -20 dan awal abad ke
21, banyak benda angkasa serupa Pluto berhasil ditemukan di tata surya yang
jauh, didaerah yang dikenal dengan sebaran
scattered disc object
Eris tepatnya pada tahun 2005, dari penemuan tersebut diketahui bahwa
terdapat lebih dari 27% lebih padat/kompak dari Pluto[14]
Pada August 24, 2006, the International
Astronomical Union (IAU) menyimpulkan definisi tentang planet (defined what it
means to be a "planet" within the Solar System. ). Hasil
dari kesepakatan tersebut, menggolongkan Pluto sebagai planet, dengan tambahan
istilah “kerdil” sama seperti Eris dan Ceres.[15] Sehingga setelah lahirnya kesepakatan
tersebut Pluto dinyatakan juga sebagai minor planets dan di beri nomor ( number
) 134340.[16][17]
Pluto memiliki 4 bulan , bulan yang
terbesar dikenal dengan Charon dan ditemukan pada 1978, kemudian Nix dan Hydra, yang ditemukan pada 2005,[20]dan yang terakhir diberi nama S/2011 P 1, ditemukan tahun 2011.[21] Pluto dan Charon terkadang bersama dalam satu
sistim ( binary system)
di dalam keseimbangan gravitasi (barycenter) . Hal ini karena orbitnya tidak
dibarengi dengan benda angkasa lain [22] Tetapi IAU belum meresmikan definisi
planet kembar kerdil, seperti Charion yang sebenarnya bulan ( moon )
dari Pluto.[23]
Penemuan (Discovery)
Pada tahun 1840
Urbain Le Verrier
memprediksi posisi planet Neptune setelah menganalisa
orbit Uranus.[24] Dari hasil analisa tersebut diperoleh
kesimpulan, bahwa orbit Uranus telah
dibarengi orbit benda lain disamping Neptunus.
Pada tahun 1906, Percival Lowell, yang mendirikan Lowell Observatory
di Flagstaff, Arizona tahun 1894, memulai meneliti dengan intensif
adanya planet ke – 9 yang dinamakan "Planet X".[25] By 1909, Lowell dan William H. Pickering
berpendapat bahwa berdasarkan koordinat
(celestial ) memang mampu membuktikan terdapatnya
planet tersebut. [26] Penelitian dan pengamatan Lowell terus
dijadikan dasar penelitian tentang Planet X hingga dia meninggal pada 1916, tetapi sampai saat itu Lowell belum
mampu mengungkapkan. Tetapi pada 19 Maret 1915 Observatorium Lowell
berhasil menggambarkan Pluto, meski belum mampu mengenal /memastikan obyek yang
digambar tersebut.
Orbit dan Rotasi Pluto
(Orbit and rotation)
Perioda Rotasi Pluto adalah selama 248
tahun waktu bumi. Orbit Pluto memiliki karakteristik dibanding dengan planet
lainnya, dengan karekteristik orbit ellip yang pada bagian sala satu sisinya berjarak
dekat dengan matahari, bagian rotasi tersebut dinamakan ecliptic. Tetapi orbit Pluto mengambil sudut
inklinasi cukup tinggi sebesar lebih dari 17 ◦ (eccentricelliptical)
Dengan adanya eccentricity tersebut, menjadikan terdapatnya
bidang yang cukup dekat dengan matahari, yang lebih dekat ketimbang jarak
matahari dan Neptunus. Bidang yang dekat dengan matahari tersebut, mengandung
keseimbangan gravitasi (barycentre)
antara Pluto dan Charion, yang membentuk perihelion pada tanggal 5
September , 1989,[1][j] an mencapai jarak yang lebih dekat lagi
pada 7 Februari.[55]
Dengan perhitungan yang rinci didapat
kesimpulan bahwa fenomena tersebut terjadi pada 40 tahun yang lalu, yaitu
terjadi pada July 11, 1735 hingga September 15, 1749, demikian juga pada April 30, 1483 dan 23 July, 1503, yang terakhir periode tersebut
hanya berselang 20 tahun. Variasi tersebut disebabkan bervariasinya kecepatan Neptunus pada orbitnya.
Meskipun pola perulangan tersebut
membentuk struktur yang regular, namun pada kenyataan orbit Pluto terbukti
tidak terarur (chaotic). Meskipun
computer mampu memprediksi posisi Pluto hingga bebera juta tahun
kedepan/kebelakang (forward and backward)
namun perhitungan tersebut hanya sebuah spekulatif..[56][57]
Hubungan dengan
Neptunus
Meskipun orbit Pluto dengan Neptunus
saling bertemu, namun kedua ben
da angkasa tersebut tidak pernah bertumbukan
atau bahkan saling berdekatan. Mengapa ?
Karena pada kenyataanya kedua obyek tidak
saling bertemu. Saat Pluto mencapai jarak terdekat dengan matahari,
demikian juga jarak dengan matahari. Tetapi
orbit Neptunus berada di atasnya. Dengan jarak 8 AU di atas Neptunus, sehingga terhindarlah
tumbukan keduanya.[58][59][60]
Rotasi Pluto
Perioda Rotasi Pluto ( rotation period), sama dengan 6.39 hari waktu bumi (Earth days.[64]). Sama seperti Uranus, Rotasi Pluto pada bagian sisnya di bidang orbitnya
dengan sudut 120°, sehungga menimbulkan
variasi yang ekstrim, yang disebut solstices, sehingga ¼ permukaanya akan mengalami
siang hari selamanya dan sisi lainya gelap.[65]
Physical
characteristics
Jauhnya Pluto dengan bumi menyebabkan
sulitnya pengamatan, hingga tahun 2015. Sampai nantinya pesawat ruang angkasa New Horizons berhasl mencapainya.[66]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI