Kamis, 05 April 2012

Ledakan Bintang (Supernova Remnant)



Supernova Remnant (SNR)  adalah struktur benda angkasa sebagai akibat terjadinya ledakan dasyat dari bintang  (star) yang  disebut dengan  supernova. Supernova remnant berhubungan dengan gelombang badai ( shock wave), yang mengandung material ceceran yang  terlontar karena ledakan tersebut.

Supernova bisa terjadi karena dua hal, yang pertama disebabkan karena bintang tersebut telah kehilangan bahan bakarnya untuk menghasilkan reaksi fusi , atau karena menyusutnya bintang karena gaya gravitasinya sendiri, sehingga terbentuklah bintang neutron (neutron star) atau  black hole. Cara yang kedua, adalah saat bintang yang meledak  membentuk bintang kerdil ( white dwarf star ) yang aktif mengumpulkan  (accrete) material dari group bintang di dekatnya. Setelah cukup energy untuk mencapai kritis , maka meledaklah bintang tersebut.
Selain itu,  dalam ledakan supernova,  banyak dilontarkan material ke ruang nagkasa dengan kecepatan 1 % kecepatan cahaya atau  3,000 km/s. Apabila materi tersebut membentur materi lainya di ruang angkasa, maka terjadilah gelombang panas yang menyelimuti ruang angkasa dengan suhu 10 juta  K. Kondisi yang seperti di atas pada akhirnya membentuk plasma di ruang angkasa.

Dalam jagad raya diketahui bahwa fenomena  SNR yang baru saja terjadi adalah SN 1987A, sebuah supernova di Awan Raksasa Galaksi Magellan (Large Magellanic Cloud) yang ditemukan pada tahun  1987. Supernova yang lebih lama terjadi, adalah (SN 1572). Nama supernova tersebut berasal dari nama   Tycho Brahe, yang berhasil merekam pijaran yang lebih terang dari (AD 1572) dan  Kepler (SN 1604),. Nama Kepler SN 1604 diambil dari Johannes Kepler

Supernova yang terbaru dapat kita jumpai di galaksi kita, yaitu G1.9+0.3, yang beada pada pusat galaksi dan terjadi  pada 140 tahun yang lalu.

Type SNR

Terdapat tiga type supernova remnant:
  • Typa kulit, contohnya  Cassiopeia A
  • Type Composite, type ini kita jumpai apabila pada lapisan sebelah dalam mengandung angin nebula (pulsar wind nebula, contohnya pada  G11.2-0.3  dan G21.5-0.9.
  • Type Mixed-morphology ( "thermal composite") remnants, apabila di lapisan /kulit kita jumpai emisi sinar X dan dikelilingi  lapisan gelombang radio, contoh supernova ini, adalah  SNRs W28  dan  W44.
Sumber Sinar kosmis.

Supernova remnants adalah sumber dan penyebab utama sinar galaksi (galactic cosmic rays.[2][3][4] Hubungan antara sinar kosmis pertama kali publiasikan oleh Walter Baade dan Fritz Zwicky pada tahun  1934. 

Vitaly Ginzburg dan  Sergei Syrovatskii di tahun 1964 menyatakn bahwa jika  kecepatan sinar kosmis yang dibentuk supernova remnants , hanya sekitar 10 percent, maka sinar kosmis akan menghilang di Galaksi Milky Way dan akan tersingkir dari galaksi. Teori ini didukung oleh mekanisme spesifik yang "shock wave acceleration" yang diajukan oleh  Enrico Fermi, yang hingga kini sedang dikaji para ahli

Teori , Enrico Fermi diajukan pada tahun 1949 dengan berdasar  pada “model kecepatan sinar kosmis yang ditimbulkan karena tumbukan awan magnetic pada interstellar medium.[5] Proses ini dikeal dengan Hukum II / "Second Order Fermi Mechanism", Meningkatnya partikel enerji selama tumbukan akan menghasilkan energy pula.

Model yang disusun oleh Fermi menjelaskan pula bahwa kecepatan energy yang dibentuk oleh  badai yang kuat  Percepatan partikel  dibangun oleh badai ruang nagkasa yang kuat yang menerpa ruang angkasa. Particles partkel yang bergerak kea rah depan badai akan mendapatkan pertambahan energy secara signifikan, teori ini selanjitnya disebut dengan "First Order Fermi Mechanism".[6]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAMI SELALU MENERIMA WACANA DARI PENGUNJUNG DEMI PEMBELAJARAN BEKAL ILMU KAMI